LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com- Direktur Jenderal (Dirjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Nasrullah meminta warga tak khawatir dengan ketersediaan hewan kurban di tengah merebaknya wabah penyakit kuku dan mulut (PMK).
Nasrullah mengungkapkan bahwa dari jumlah total populasi hewan ternak nasional, hanya 0,6 persen yang terserang PMK.
Baca juga: Dirjen Peternakan Minta Masyarakat Tak Panik soal PMK hingga Jual Sapi dengan Harga Murah
Sedangkan sisanya masih aman untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban saat Idul Adha mendatang.
"Terkait dengan persiapan kurban masyarakat kaum Muslimin tidak usah khawatir, bahwa sapi kurban kita cukup banyak tersedia, karena kasus ini hanya 0,6 persen dari populasi, jadi aman masih ada 99 persen populasi. Insya Allah kita bisa beribadah kurban dengan baik," kata Nasrullah saat mengunjungi Kelompok Kandang Tunas Urip Desa Kelebuh, Lombok Tengah, Kamis (19/5/2022).
Baca juga: PMK Ditemukan di Padang, Dinas Pertanian Hentikan Impor Sapi
Nasrullah menjelaskan, Kementerian telah membuat dan mendistribusikan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan petunjuk teknik terkait bagaimana memilih dan memotong hewan kurban.
"Terkait Juknis hewan kurban telah kami distribusikan ke daerah untuk menjadi pedoman, bagaimana cara memilih ternaknya, pemotongan, karena ini ada wabah, ada yang berbentuk Juknis dan ada juga yang berbentuk surat edaran," ungkap Nasrullah.
Baca juga: Jumlah Ternak Terjangkit PMK di Lombok Tengah Melonjak Jadi 608 Kasus
Sementara itu Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB Khairul Akbar mengungkapkan bahwa pihaknya telah menjaga pergerakan hewan di Lombok, agar tidak masuk ke Pulau Sumbawa yang menjadi stok kebutuhan hewan ternak nasional.
"Karena ada kondisi PMK, kami ada pelarangan pemasukan atau pengeluaran dari Lombok, ini untuk menjaga tadi, Pulau Lombok ini jangan sampai menjadi sumber penularan untuk pulau Sumbawa, saat ini kita harus konsentrasi, karena pulau Sumbawa sumber hewan ternak untuk nasional," ungkap Akbar.
Disampaikan Akbar, saat ini pihaknya tengah mengirim hewan ternak ternak ke wilayah Jakarta melalui tol laut pelabuhan Bima.
"Kami berharap dengan adanya pengiriman ke Provinsi DKI dan dukung oleh Kementerian Pertanian, sehingga pasokan daging secara nasional aman, kita fokuskan di pulau Sumbawa 16.500 ekor kami memberikan kuota untuk suplai nasional," kata Akbar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.