Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirjen Peternakan: Kasus PMK Hanya 0,6 Persen Populasi Ternak, Warga Bisa Beribadah Kurban dengan Baik

Kompas.com - 20/05/2022, 08:10 WIB
Idham Khalid,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com- Direktur Jenderal (Dirjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Nasrullah meminta warga tak khawatir dengan ketersediaan hewan kurban di tengah merebaknya wabah penyakit kuku dan mulut (PMK).

Nasrullah mengungkapkan bahwa dari jumlah total populasi hewan ternak nasional, hanya 0,6 persen yang terserang PMK.

Baca juga: Dirjen Peternakan Minta Masyarakat Tak Panik soal PMK hingga Jual Sapi dengan Harga Murah

Sedangkan sisanya masih aman untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban saat Idul Adha mendatang.

"Terkait dengan persiapan kurban masyarakat kaum Muslimin tidak usah khawatir, bahwa sapi kurban kita cukup banyak tersedia, karena kasus ini hanya 0,6 persen dari populasi, jadi aman masih ada 99 persen populasi. Insya Allah kita bisa beribadah kurban dengan baik," kata Nasrullah saat mengunjungi Kelompok Kandang Tunas Urip Desa Kelebuh, Lombok Tengah, Kamis (19/5/2022).

Baca juga: PMK Ditemukan di Padang, Dinas Pertanian Hentikan Impor Sapi

Nasrullah menjelaskan, Kementerian telah membuat dan mendistribusikan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan petunjuk teknik terkait bagaimana memilih dan memotong hewan kurban.

"Terkait Juknis hewan kurban telah kami distribusikan ke daerah untuk menjadi pedoman, bagaimana cara memilih ternaknya, pemotongan, karena ini ada wabah, ada yang berbentuk Juknis dan ada juga yang berbentuk surat edaran," ungkap Nasrullah.

Baca juga: Jumlah Ternak Terjangkit PMK di Lombok Tengah Melonjak Jadi 608 Kasus

 

Sementara itu Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB Khairul Akbar mengungkapkan bahwa pihaknya telah menjaga pergerakan hewan di Lombok, agar tidak masuk ke Pulau Sumbawa yang menjadi stok kebutuhan hewan ternak nasional.

"Karena ada kondisi PMK, kami ada pelarangan pemasukan atau pengeluaran  dari Lombok, ini untuk menjaga tadi, Pulau Lombok ini jangan sampai menjadi sumber penularan untuk pulau Sumbawa, saat ini kita harus konsentrasi, karena pulau Sumbawa sumber hewan ternak untuk nasional," ungkap Akbar.

Disampaikan Akbar, saat ini pihaknya tengah mengirim hewan ternak ternak ke wilayah Jakarta melalui tol laut pelabuhan Bima.

"Kami berharap dengan adanya pengiriman ke Provinsi DKI dan dukung oleh Kementerian Pertanian, sehingga pasokan daging secara nasional aman, kita fokuskan di pulau Sumbawa 16.500 ekor kami memberikan kuota untuk suplai nasional," kata Akbar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com