TEGAL, KOMPAS.com - Sejumlah penggemar musik jazz menuntut pengembalian dana setelah Konser Tegal Bahari Jazz batal digelar pada 5-7 Mei 2022 lalu di Objek Wisata Pantai Alam Indah (PAI) Kota Tegal, Jawa Tengah (Jateng).
Seperti diketahui, konser yang memasang gambar belasan artis dan musisi jazz papan atas itu diinisiasi Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal sebagai rangkaian HUT ke 442 Kota Tegal.
Bahkan dalam flyer promosi yang beredar, menampilkan gambar Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono. Pemkot menggandeng U-Mind Organizer asal Jakarta sebagai event organiser (EO).
Dwi Hendra Saputra (29) warga Desa Setu, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal adalah satu dari banyak orang yang sudah terlanjur membeli tiket namun tak bisa menikmati penampilan konser musik jazz.
Dwi Hendra mengaku kecewa tak jadi menyaksikan langsung penampilan musisi jazz favoritnya Marcello Tahitoe atau Ello.
"Jelas saya kecewa. Saya ngefans sama Ello, harapannya bisa nonton langsung. Apalagi event Jazz jarang-jarang ada. Di Tegal baru pertama. Saya beli lima tiket VIP masing-masing Rp 500 ribu, total Rp 2,5 juta," kata Hendra, kepada Kompas.com, Kamis (19/5/2022).
Baca juga: Konser Tegal Bahari Jazz Batal Digelar Tanpa Kejelasan, Sekda: EO Tidak Bisa Dihubungi
Hendra mengatakan, awalnya ia mendapat info akan adanya gelaran Tegal Bahari Jazz melalui selebaran yang sudah beredar luar di tengah masyarakat. Ia pun akhirnya membeli tiket secara resmi melalui EO.
Namun di hari pelaksanaan, ia baru mendapat informasi jika konser dibatalkan. Pembatalan tersebut beberapa jam sebelum konser dimulai.
Padahal panggung sudah berdiri di PAI. Informasi tersebut pun justru didapat dari temannya.
"Kebetulan pas hari H pelaksanaan, sesuai yang di tiket tanggal 6. Sekitar jam 5 sore dapat info bahwa event batal. Info dari orang lain bukan dari EO atau penanggungjawabnya," ujar Hendra.
Dia mengungkapkan sejak konser dibatalkan tanpa kejelasan, hingga kini belum ada informasi apapun dari pihak penyelenggara.
"Sejak ada pembatalan sampai saat ini belum dapat info terkait pengembalian atau tentang lainnya. Saya minta kejelasan," kata Hendra.
Hendra berharap agar uang yang digunakan untuk membeli tiket bisa dikembalikan utuh.
"Saya sudah beli tiket ini dengan uang, harapannya dikembalikan, dan ada kompensisasi atas pembatalan seperti apa," sebut Hendra.
Menurut Hendra, jika ada acara maka biasanya ada EO atau penanggungjawab. Dalam hal ini, ia menyebut jika EO tersebut tidak profesional.