Kepala Desa Mareje, Muhsin Salim mengungkapkan, kegiatan tersebut menjadi penanda bahwa warga di Desa Mareje sudah kembali rukun seperti semula. Dalam kegiatan ini, pihak pemerintah desa mengadakan pesta makan bersama dengan memotong tiga ekor sapi.
"Jadi ada tiga ekor sapi kita potong, sapinya ada dari desa, pemerintah kabupaten, di sini masyarakat makan bersama," kata Muhsin.
Baca juga: Warga Desa Mareje yang Mengungsi Usai Insiden Pembakaran Dipulangkan
Muhsin berharap, kegiatan tersebut dapat menghilangkan rasa dendam, rasa iri dan masyarakat dapat bersatu kembali dengan menjaga kerukunan.
"Mari kita kubur dalam-dalam rasa dendam itu, dan mari kita hidup rukun bersama kembali seperti semula," ungkap Muhsin.
Hadir dalam acara tersebut yaitu Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Kapolda NTB Irjen Djoko Purwanto, Dandrem 162/WB Lalu Rudy Irham Srigede dan sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat lainnya.
Sebelumnya diberitakan, konflik warga antardua dusun di Desa Mareje pecah pada malam Lebaran, Minggu (1/4/2022) malam. Konflik itu dipicu oleh kesalahpahaman.
Saat itu, iring-iringan pawai yang diikuti oleh beberapa pemuda dari Dusun Bangket Lauk meledakkan petasan di depan kandang sapi milik Rahim alias Amaq Runa di Dusun Ganjar.
Hal tersebut membuat Rahim menegur para pemuda itu dan mengakibatkan terjadi keributan.
Peristiwa tersebut kemudian berlanjut kembali pada Selasa (3/5/2022) malam. Terjadi aksi pengrusakan enam unit rumah di kantor sekretariat Lembaga Pembinaan Keagamaan Buddha (LPKB) di Dusun Ganjar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.