Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Penangkapan Viral, Pengembangan Kasus 22 Kg Sabu dari Malaysia Berhenti

Kompas.com - 18/05/2022, 10:58 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi


Kendati demikian, sebaiknya masyarakat tidak langsung mengunggahnya di media sosial sehingga menjadi kendala dalam pengembangan kasus bagi petugas.

Rudi menegaskan, Kaltara saat ini menjadi wilayah nomor empat di Indonesia dalam perkara narkotika.

Daerah ini butuh perhatian serius karena terlalu banyak jalur jalur tikus yang rawan menjadi celah untuk pengiriman narkoba.

"Khusus Tarakan, bermain di 168 kepulauan kecil di Tarakan enggak gampang. Berapa beloknya sungai kecil, kalau tidak menggerakkan Bea Cukai dan instansi lain, tidak akan bisa," katanya.

Baca juga: Hendak Pesta Sabu di Rumah Warga, Pria di Sumenep Diringkus Polisi

Kerawanan Kaltara juga dibuktikan dengan jumlah penghuni lapas yang mayoritas didominasi narapidana kasus narkoba.

Lapas Tarakan contohnya, dari jumlah 1.450 lebih narapidana, sekitar 85 persennya adalah terlibat peredaran obat terlarang.

Kesulitan lain, adalah betapa terstruktur dan masifnya para pelaku narkoba.

Mereka memiliki jaring komunikasi yang terputus, memiliki pengirim dengan jalur terputus, bahkan ada aliran dana dengan nama-nama anonim.

Demikian pula dengan sistem pengiriman dan pemasaran. Para pelaku narkoba memiliki safe house, menyimpan narkoba pada koordinat tertentu, yang kadang di kedalaman air dengan pemberat, yang nantinya diambil oleh penyelam.

"Selanjutnya mungkin kita akan lebih hard power. Selama ini kami masih memberikan keleluasaan mereka menjunjung tinggi hak asasi manusianya. Tapi kalau mereka sudah menggunakan berbagai cara, maka kita juga bisa menggunakan beragam cara," tegasnya.

Baca juga: Pakai Sabu Saat Live di Medsos, Perempuan di Padang Ditangkap

BNNP Kaltara menegaskan komitmennya dalam memerangi narkoba. Mereka terus menggalakkan desa Bersih Tanpa Narkoba (Bersinar).

BNNP Kaltara juga berencana bekerja sama dengan Perbankan untuk membekukan sejumlah nomor ATM yang terdata dalam jaringan narkoba.

Langkah ini dilakukan agar rantai aliran dana bisnis narkoba terputus.

"Mungkin kita minta perbankan memblokir rekening yang terdata di situ. Karena BNN pada dasarnya boleh melakukan seperti itu. Karena kalau dibiarkan, akan jadi kartel besar ini Kaltara," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com