Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Penumpang KM Sirimau yang Kandas di Perairan Lembata, Awalnya Dikira Gempa

Kompas.com - 18/05/2022, 06:09 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LEWOLEBA, KOMPAS.com - Itha Tating (27) sedang duduk di dek lima bagian luar sambil menemani anaknya menonton Youtube saat tiba-tiba Kapal Motor (KM) Sirimau yang ditumpanginya kandas, Selasa (17/5/2022).

Semula ia mengira guncangan yang dirasakan berasal dari gempa, tidak lama kemudian ia menyadari bahwa kapal telah kandas menabrak karang.

"Tiba-tiba saja kapal goyang. Saya kira gempa, lalu saya berdiri dan lihat ke laut. Kok air lautnya jadi putih, ternyata kapal kandas tabrak batu karang karena air laut sementara surut," kata Itha saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa malam.

Baca juga: KM Sirimau Tabrak Karang di Perairan Ile Ape Lembata, Begini Penjelasan Syahbandar

KM Sirimau yang berlayar dari Pelabuhan Laut Lewoleba menuju Pelabuhan Lorens Say Maumere, Sikka, kandas di sekitar Perairan Ile Ape, Kabupaten Lembata, NTT, Selasa. Kapal itu membawa 784 penumpang.

Saat melintasi jalur laut di wilayah Tanjung-Palilolon, kapal tersebut menabrak karang dan kandas. Penyebabnya karena air laut di sekitar perairan Palilolon sedang surut.

Insiden itu pun membuat para penumpang panik dan takut.

"Panik, sampai kaki tangan lemas, tambah lagi trauma karena pernah mengalami tenggelam. Jadi takut sekali, pikiran sudah aneh-aneh," kata Itha.

Baca juga: Diduga Tabrak Karang, KM Sirimau Kandas di Perairan Ile Ape Lembata

"Hampir semua penumpang panik. Sebagian penumpang masih di dalam kamar, sementara sebagiannya sudah di luar kamar," jelasnya.

Menurut Itha, tidak lama setelah kapal kandas, situasi mulai kondusif. Pihak kapal mengimbau agar penumpang tidak panik.

"Sekarang kondisinya baik-baik saja. Sekarang lagi menunggu untuk melanjutkan perjalanan," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com