Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Makassar Disebut Kota Daeng?

Kompas.com - 17/05/2022, 23:34 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Daeng menjadi istilah familier di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.

Daeng sangat erat dalam interaksi sosial di Makassar. Sapaan daeng menjadi bagian dari kehidupan keseharian kota ini

Lalu sejauh mana Makassar disebut Kota Daeng?

Berikut ini alasan Makassar disebut Kota Daeng.

Baca juga: Opu Daeng Risadju, Pahlawan Perempuan dari Sulawesi Selatan

Makassar Disebut Kota Daeng

Makassar disebut Kota Daeng tidak lain karena daeng merupakan penyebutan kepada seseorang di Kota Angin Mamiri ini. Kata ini memiliki makna yang sama dengan Mas untuk di Jawa dan Akang untuk di Sunda.

Dalam perkembangannya, penyebutan daeng memiliki arti yang berbeda antara penggunaan di masa lampau dengan masa kini.

Penyebutan Daeng di Masa Lalu

Penggunaan Daeang di masa lalu terkait dengan budaya suku Makassar, daeng merupakan produk budaya yang memiliki beragam makna.

Dalam kebudayaan Makassar, daeng merupakan gelar yang memiliki makna khusus.

Daeng dimaknai sebagai nama yang diberikan orang tua kepada anaknya sebagai hamba Alloh SWT maupun doa agar kelak anak tersebut menjadi anak yang baik.

Daeng juga sebagai sebutan atau gelar kebangsawanan (kaya), orang-orang yang dihormati, dan orang-orang yang dituakan dalam kehidupan sosial masyarakat.

Penyebutan Daeng di Masa Kini

Baca juga: Perlawanan Gowa-Tallo (Makassar) terhadap VOC

Saat ini, penyebutan daeng ditujukan untuk para pelaku ekonomi menengah ke bawah, seperti tukang becak, pedagang sayur keliling, dan lain sebagainya.

Faktor Perbedaan Penyebutan Daeng

Dilansir dalam tulisan ilmiah berjudul Perluasan Makna Kata Sapaan Daeng Dalama Bahasa Makassar, ada beberapa faktor yang menyebabkan daeng digunakan untuk penyebutan tingkat sosial yang berbeda, yaitu:

  • Adanya fluksibilitas sejarah dalam penggunaan daeng yang menyebabkan luasnya makna daeng.
  • Sistem kebudayaan suku Makassar yang lemah dalam memberikan batasan penggunaan gelar daeng dalam kehidupan sosial masyarakat.
  • Tidak ada sebutan atau panggilan yang tepat yang ditujukan pada para pelaku ekonomi menengah ke bawah yang sarat dengan nilai kesopanan dan tata krama berkomunikasi.

Sehingga, daeng digunakan tanpa batas sesuai dengan orang yang ingin menyebutkan kata sapaan tersebut.

Sumber:

sirokbastra.kemdikbud.go.id

repository.unair.ac.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com