BOYOLALI, KOMPAS.com - Ardian Hafidz Annafi (18), putra dari pasangan Mardiyono (48) dan Yuni Puji Astuti (43) merupakan sosok pendiam.
Ia jarang sekali keluar rumah sekalipun diajak oleh teman-temannya. Ardian memilih untuk di rumah dengan memperbanyak membaca buku di kamarnya.
Namun, siapa sangka di balik sikapnya yang pendiam ini rupanya warga Desa Nepen, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah mendapat tawaran dari tujuh perguruan tinggi ternama di luar negeri.
Baca juga: Monash University BSD City, Kampus Luar Negeri Pertama di Indonesia Diresmikan
Tujuh perguruan tinggi ini tersebar di Selandia Baru, Kanada, Belanda dan Australia.
Adapun perguruan tinggi itu antara lain University of British Columbia (UBC), The University of Western Australia, University of Toronto, Wageningen University, University of Otago, Victoria University of Wellington, dan Curtin University.
Ibunda Ardian yang akrab disapa Yuni mengaku kaget sekaligus bangga anak sulungnya dari dua bersaudara mendapatkan tawaran dari tujuh perguruan tinggi ternama di luar negeri.
Dia mengaku mendapat kabar tersebut dari grup WhatsApp (WA) orangtua wali pada Jumat (13/5/2022).
Ardian tercatat sebagai siswa SMA Pradita Dirgantara yang berada di Komplek Lanud Adi Soemarmo Boyolali, Jawa Tengah.
"Sebenarnya saya kaget. Anaknya saja tidak pernah mengasih tahu. Saya tahu itu dari grup orangtua wali SMA Pradita Dirgantara. Yang menge-share itu komitenya," kata Yuni ditemui Kompas.com di rumahnya Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (17/5/2022).
Baca juga: Beasiswa Microcredential bagi Guru dan Kepsek di 11 Kampus Luar Negeri
Yuni sempat tak percaya dengan informasi tersebut. Kemudian menghubungi Ardian lewat pesan WA untuk memastikan informasi tersebut.
"Ini benar apa tidak. Terus WA sama anak saya (Ardian). Saya WA-nya malam mungkin belum dikasihkan," terang dia.
Setelah mendapat balasan dari Ardian, Yuni pun memberikan ucapan selamat kepada anaknya tersebut.
Dia juga tak menyangka anaknya mendapat tawaran di tujuh perguruan tinggi di luar negeri tersebut.
"Pokoknya tidak menyangka. Anak saya pendiam. Tidak pernah main keluar rumah. Diajak temannya dia tidak suka. Yang namanya berkeringet dia tidak suka. Olahraga tidak suka. Sukanya mojok di kamar belajar baca buku," kata Yuni yang membuka usaha laundri tersebut.
Yuni sudah enam tahun membuka laundri di rumahnya. Sedangkan Mardiyono sebagai tukang bangunan.
Baca juga: Beasiswa Buat Guru hingga Kepala Sekolah di 11 Kampus Luar Negeri
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.