Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pantau PMK Hewan Ternak di Jateng, Ganjar Terjunkan Tim Penyuluh

Kompas.com - 17/05/2022, 15:30 WIB
Riska Farasonalia,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengimbau kepada para peternak atau petani segera menghubungi tim penyuluh jika hewan ternaknya terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).

Tim penyuluh dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah diterjunkan langsung untuk memantau dan menangani PMK di sejumlah wilayah di Jawa Tengah.

"Saya ingin kalau nanti ada petani atau peternak yang memang sapinya ada masalah segera kontak penyuluh dan kontak dinas," kata Ganjar, di Kantor Gubernur Jawa Tengah, pada Selasa (17/5/2022).

Baca juga: Hadiri Dharmasanti Waisak, Ganjar Ingin Borobudur Dibuka Seluasnya untuk Ibadah Umat Buddha

Tim penyuluh itu juga bertugas mengecek kondisi hewan ternak untuk memastikan dalam kondisi sehat. 

"Jalan terus, semua dipantau. Surveilans kami jalan dan kemarin kami coba komunikasi dengan beberapa instansi termasuk dari kementerian. Sekarang masih dalam pantauan terus menerus," ujar dia.

Ganjar juga telah berkomunikasi dengan Polda Jawa Tengah untuk bersinergi dalam memantau dan menangani penyakit PMK.

"Kami juga sudah bicara dengan Kapolda, krimsusnya sudah siap untuk menjaga itu. Kami kerja bareng," ungkap dia.

Ganjar memastikan saat ini hewan ternak yang terjangkit PMK di sejumlah daerah masih bisa terkendali.

"Jadi, masyarakat tidak usah panik. Tidak apa-apa, soalnya sudah ada yang bisa diobati dan sembuh. Tidak apa-apa," kata dia.

 

Selain itu, bupati dan wali kota di Jawa Tengah diminta untuk memantau secara intensif perkembangan PMK.

"Teman-teman bupati/wali kota juga rajin banget. Semua turun untuk cek ke pasar-pasar hewan dan melakukan survei-survei sehingga surveilansnya bisa tahu sapinya sehat atau tidak," ujar dia.

Baca juga: Aniaya Juniornya hingga Tewas, 5 Taruna PIP Semarang Dituntut 9 Tahun Penjara

Sebelumnya, daerah perbatasan juga diminta diperketat untuk memastikan hewan ternak yang masuk ke Jateng dalam kondisi sehat.

Tempat karantina hewan juga disiapkan agar penanganan dan pengobatan hewan yang terjangkit bisa lebih terpusat dan tidak menular ke hewan lainnya.

"Ketat. Semua ketat. Maka betul di daerah perbatasan harus kami lakukan kontrol ketat. Kami sudah punya pengalaman menangani wabah atau pandemi pada manusia," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com