BANJARMASIN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) menyetop sementara pasokan sapi asal Jawa Timur (Jatim). Hal itu menyusul Jatim sebagai salah satu wilayah terdampak wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Kepala Seksi Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas I Banjarmasin Isrokal mengatakan, selain menyetop pasukan sapi, pihaknya juga tidak menerbitkan sertifikat pelepasan ternak asal Jatim.
"Menyikapi adanya wabah, maka kita diinstruksikan untuk menyetop sementara suplai hewan ternak dari Jatim. Kami juga tidak menerbitkan sertifikat pelepasan hewan ternak dari Jatim," ujar Isrokal dalam keterangan yang diterima, Selasa (17/5/2022).
Baca juga: Penyaluran Air Bersih Macet, Walkot Banjarmasin Persilakan Direksi PDAM Mundur
Dia mengatakan Pemkot Banjarmasin juga memperketat pemeriksaan terhadap sapi yang masuk dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Pemeriksaan itu dilakukan di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin dengan melibatkan berbagai pihak.
"Sejauh ini belum ada kita temukan PMK. Namun jika ada langsung kita karantina di penampungan dan dilakukan pengobatan," jelasnya.
Baca juga: 13 Sapi di Rembang Terjangkit PMK, 4 Sudah Sembuh
Isrokal juga mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir terhadap PMK karena tidak menular ke manusia.
"Kalau kerugian ekonomi iya. Tapi kalau penularan ke manusia dipastikan tidak," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.