Seluruh resep yang terkumpul kemudian diserahkan ke tim penyusun buku masak. Mereka mengelompokkan resep, memberikan keterangan istilah dan ukuran yang dipakai sebagai pemandu bacaan hingga menyusun indeks dan isi buku.
Tak hanya mendokumentasikan kuliner Indonesia, buku tersebut juga mengkampanyekan penggantian konsumsi beras di Indonesia dan menghentikan kolonialisasi beras pada dearah yang memang tak konsumsi beras.
Disebutkan, jika tahap penyelesaian buku tersebut berlangsung di tengah ketidakstabilan susana politik, ekonomi dan merosoknya kondisi pangan di Indonesia sejak tahun 1965 hingg 1967.
Kemerosotan pangan dipengaruhi buruknya kondisi politik dan ekonomi ketika kebijakan seputar pangan, pertanian dan kesehatan tidka berjalan efektif sejak tahun 1965.
Baca juga: Warung Rica Bu Sartini, Kuliner Legendaris Solo Andalan Mahasiswa
Akhirnya buku tersebut terbit tahun 1967 di tengah gonjang-ganjing kondisi politik Indonesia. Ada 1.600 resep masakan "dari Sabang sampai Merauke" yang berhasil dikumpulkan.
Buku tersebut diberi judul Buku Masakan Indonesia Mustika Rasa: Resep2 Masakan Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Secara garis besar, buku tersebut terdiri dari bagian yang mencakup makanan utama, lauk pauk basah berkuah, lauk pauk basah tidak berkuah, lauk pauk gorengan, lauk pauk bakar-bakaran, sambal-sambalan, jajanan, dan minuman.
Segelintir resep berpropaganda politik pun terasa mewarnai Mustika Rasa. Beberapa nama resep seperti Ganefo Ketela, Sajur manipul usedek dan Lingggardjati tampaknya karya buatan ahli masak pemerintan.
Namun resep tersebut masih kalah jumlah dengan resep lokal klasik yang sudah dikenal sejak masa kolonial seperti brongkos, megono, pecel, rawon hingga papeda.
Baca juga: 6 Kuliner Khas Sulawesi Selatan untuk Lebaran 2022, Ada Buras
Ada juga resep masakan yang dipengaruhi Arab dan India seperti gulai, kare, malbi dan nasi beriani. Ada juga resep yang menggunakan tehnik masak Tionghoa yakni cah, tumis, dan tum. Bahkan tortilla dari Amerika Latin juga masuk ke dalamnya.
Beberapa resep makanan dengan pengaruh Eropa juga banyak ditemukan dalam buku tersebut. Resep dan bahan serta nama yang digunakan masih mempertahankan aslinya seperti hutspot, ragout, poffertjes, cotelet, conrivilet, cake, margarine dan polenta.
Ada juga nama resep yang sudah diterminologikan ke dalam Bahasa Indonesia seperti bolu (bolo), risoles (rissole), kroket (crocquette), perkedel (frikadel), buncis (boontjes), lapis (lapjes), kermanici (karbonaadje) dan kalomben (kolombinjntje).
Namun yang menarik, di buku Mustika Rasa adalah banyak resep yang ditekankan asal daerahnya. Dari 1.600-an resep, terdapat lebih dari 900 resep menggunakan penekanan asal daerah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.