SANGGAU, KOMPAS.com - Sapi kurban bantuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk Idul Adha yang dititipkan kepada seorang peternak di Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar) diduga terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK).
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Perkebunan dan Peternakan Sanggau, Dadan Sumarna mengatakan, sapi tersebut mengalami gejala mulut berbusa dan kaki luka.
"Ada laporan, sapi bantuan Presiden Joko Widodo untuk Idul Adha mulutnya berbuih dan kaki ada luka," kata Dadan kepada wartawan, Senin (16/5/2022).
Baca juga: 25 Sapi di Magetan Dinyatakan Positif PMK, Pemkab Isolasi 2 Kecamatan
Setelah ditanya kepada peternak, jelas Dadan, sapi tersebut kelebihan makan kecap.
"Tapi dari ciri-cirinya, yakni mulut berbusa dan kaki ada luka. Itu salah satu ciri penyakit mulut dan kuku," ucap Dadan.
Maka dari itu, lanjut Dadan, pihaknya telah lakukan pengambilan sampel terhadap sapi tersebut untuk dites di laboratorium.
"Positif atau negatif penyakit mulut dan kuku, hasilnya baru diketahui pekan depan," ujar Dadan.
Sebelumnya, sejumlah daerah di Kalbar ditemukan suspek penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak, khususnya kambing dan sapi.
Daerah-daerah tersebut antara lain Kabupaten Mempawah, Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Ketapang, dan Kota Pontianak.
Adapun rincian jumlah hewan suspek PMK di masing-masing daerah tersebut adalah Kabupaten Mempawah dengan 10 ekor kambing, Kabupaten Kubu Raya 154 ekor, Kabupaten Ketapang 18 ekor dan Kota Pontianak 84 ekor.
"Totalnya 190 ekor. Meliputi sapi 76 ekor dan kambing 114 ekor," kata Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Kalbar, M Munsif saat dihubungi, Jumat (13/5/2022).
Munsif mengimbau seluruh peternak untuk segera melapor jika mendapati hewan ternaknya mengalami gejala penyakit mulut dan kuku. Selain itu, Disbunak Kalbar juga telah membuka hotline pengaduan ke nomor 081349330651.
"Bisa juga lapor ke Dinas Peternakan atau Puskesmas terdekat," ujat Munsif.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.