Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Sakit Hati Tak Dimainkan Saat Pertandingan, Seorang Pemuda Tusuk Pelatih Futsalnya, Ini Kronologinya

Kompas.com - 16/05/2022, 17:26 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Polisi telah menangkap DM (30), pelaku penusukan pelatih futsal di Pekanbaru. Aksi penusukan itu sempat terekam closed-camera television (CCTV) dan viral di media sosial.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polresta Pekanbaru Kompol Andrie Setiawan mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Minggu (15/5/2022), di teras rumah korban di Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru.

"Pelaku sudah kita amankan di Polsek Rumbai Pesisir untuk dilakukan pemeriksaan," ujar Andrie saat diwawancarai wartawan di Pekanbaru, Senin (16/5/2022).

Baca juga: Terekam CCTV, Pelatih Futsal di Pekanbaru Ditikam Anak Didiknya karena Ini

Sakit hati

Sementara itu, pelaku yang berinisial DM tak lain adalah anak didik korban, Deri.

Menurut Andrie, DM diduga sakit hati kepada korban karena hanya dijadikan cadangan dan tak dimainkan saat pertandingan futsal beberapa waktu sebelumnya.

"Pelaku ini tergabung dalam tim futsal bersama dengan korban. Beberapa waktu lalu ada pertandingan. Pelaku ini tidak diajak main, dia duduk saja di kursi cadangan. Jadi, pelaku merasa sakit hati kepada korban," ungkap Andrie.

Baca juga: Jenazah Mahasiswa ISI Korban Penusukan di Yogya Tiba, Keluarga Minta Polisi Tangkap Pelaku

 

Tusuk bagian perut

Dari rekaman CCTV, tampak pelaku datang ke rumah korban menggunakan sepeda motor.

Saat itu DM memakai baju warna merah dan celana pendek. Lalu DM memanggil korban. Tak berapa lama, korban pun keluar.

Keduanya lalu sempat berbicara singkat. Tampak korban segera membuka pintu pagar dan pelaku tiba-tiba mengambil pisau di saku celana sebelah kanannya. Pisau itu segera ditusukkan ke perut korban.

Lalu, istri korban tampak keluar yang disusul seorang anaknya laki-laki masih remaja.

Seperti diberitakan sebelumnya, korban alami luka di bagian perut dan segera dilarikan ke rumah sakit.

(Penulis : Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung | Editor : Reni Susanti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Regional
Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Regional
Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Regional
50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

Regional
Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Regional
Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Regional
Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Regional
Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Regional
26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

Regional
Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Regional
127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

Regional
Kisah Jumadi, Mudik Jalan Kaki 4 Hari 4 Malam dari Jambi ke Lubuk Linggau karena Upah Kerja Tak Dibayar

Kisah Jumadi, Mudik Jalan Kaki 4 Hari 4 Malam dari Jambi ke Lubuk Linggau karena Upah Kerja Tak Dibayar

Regional
Gagalkan Aksi Pencurian hingga Terjungkal, Karyawan Alfamart di Semarang Naik Jabatan

Gagalkan Aksi Pencurian hingga Terjungkal, Karyawan Alfamart di Semarang Naik Jabatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com