Pada masa pemerintahan Dapunta Hyang, Kerajaan Sriwijaya mencapai masa kejayaan.
Beberapa prasasti peninggalan Kerajaan Sriwijaya antara lain Prasasti Kedukan Bukit, Prasasti Telaga Batu, Prasasti Talang Tuwo, Prasasti Karang Berahi, Prasasti Kota Kapur dan Prasasti Ligor.
Seiring runtuhnya Kerajaan Sriwijaya, muncul sebuah kerajaan bernama Dharmasraya.
Kerajaan ini merupakan penerus dari Kerajaan Melayu yang sempat ditaklukkan oleh Sriwijaya.
Wilayah kekuasaannya juga cukup luas yaitu meliputi Sumatra, sunda, hingga Semenanjung Malaya.
Kerajaan Dharmasraya diperintah oleh Maharaja Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa dari Wangsa Mauli.
Salah satu sumber sejarah Kerajaan Dharmasraya didapatkan dari Thailand, yakni Prasasti Grahi.
Di era Raja Adityawarman, pusat pemerintah Kerajaan Dharmasraya dipindahkan ke Pagaruyung dan mengganti nama kerajaan menjadi Malayapura.
Namun adanya ekspansi Kerajaan Majapahit diperkirakan menjadi penyebab runtuhnya Kerajaan Dharmasraya.
Setelah Rakai Panangkaran wafat, Kerajaan Mataram Kuno terpecah menjadi dua.
Dinasti Sanjaya memimpin dengan corak Hindu di Jawa Tengah bagian utara, sementara Dinasti Syailendra memimpin dengan corak Buddha di Jawa Tengah bagian selatan.
Dinasti Syailendra membawa Kerajaan Mataram Kuno pada masa kejayaannya di abad ke-8 masehi.
Di bawah pemerintahan Sri Dharmatungga, wilayah kekuasaannya meluas hingga Semenanjung Malaka.
Selanjutnya pada pemerintahan Syailendra, kekuasaan meluas hingga Kamboja.
Tak sampai di situ, dibangun pula Candi Borobudur yang dilakukan oleh para penganut Buddha Mahayana.
Sumber: kemdikbud.go.id dan Kompas.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.