Candi Kidal dibangun pada 1248 masehi atau setelah upacara pemakaman 'Cradha' untuk Raja Anusapati dari Kerajaan Singasari.
Pembangunan candi ini ditujukan untuk mendarmakan Raja Anusapati, agar sang raja dapat mendapat kemuliaan sebagai Syiwa Mahadewa.
Candi Cetha terletak di Dukuh Cetha, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah.
Candi Cetha adalah salah satu candi yang dibangun pada zaman Kerajaan Majapahit, yaitu pada masa pemerintahan Raja Brawijaya V.
Dari tulisan yang ditemukan di lokasi candi, diketahui bahwa candi ini dibangun sekitar tahun 1451-1470 masehi, yaitu pada masa akhir pemerintahan Kerajaan Majapahit.
Candi Sambisari terletak di Dusun Sambisari, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Candi Sambisari adalah candi Hindu beraliran Syiwa yang diperkirakan dibangun pada awal abad ke-9 oleh Rakai Garung, seorang Raja Mataram Hindu dari Wangsa Syailendra.
Candi ini terdiri atas satu candi utama dan tiga candi perwara.
Candi Kadisoka berada di Dusun Kadisoka, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pada tengah lantai bilik Candi Kadisoka terdapat sumuran (perigi) yang di dalamnya ditemukan peripih berupa lempengan emas segi empat bergambar bunga teratai dan batu-batu mulia sehingga diperkirakan bahwa candi ini berlatar agama Hindu.
Dilihat dari profil bangunannya, candi ini diperkirakan dibangun sekitar abad 7 – 10 masehi.
Candi Gebang terletak di daerah Condongcatur, di sebelah selatan desa Gebang, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Setelah ditemukan pada bulan November 1936, penggalian, rekonstruksi dan pemugaran, yang dilangsungkan tahun 1937 sampai tahun 1939 di bawah pimpinan Van Romondt.
Melihat keberadaan lingga, yoni dan arca Ganesha maka dipastikan bahwa Candi Gebang merupakan candi Hindu yang dibangun pada masa antara tahun 730-800 masehi.
Candi Kedulan yang terletak di Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Bangunan induk Candi Kedulan ditemukan pada tanggal 24 November 1993 secara tidak sengaja oleh penambang pasir yang sedang menambang pasir di lahan milik desa Tirtomartani.
Pada masa penggalian ditemukan dua buah prasasti yang ditulis dengan huruf Pallawa dan berbahasa Sansekerta.
Sumber:
bpcbdiy.kemdikbud.go.id dan perpusnas.go.id