Selanjutnya, melatih diri menghindari ucapan yang tidak benar, keenam puasa atau tidak makan setelah tengah hari, ketujuh tidak mendengarkan musik, tidak menyanyi dan menari. Terakhir, tidak tidur di tempat yang mewah atau sederhana saja.
Selain itu, pada perayaan Waisak tahun ini ada tema khusus secara nasional yakni Moderasi Beragama Membawa Kebahagiaan. Kemudian bagian dari kelompoknya yakni Sangha Theravada Indonesia mengambil sub tema yakni Moderasi Beragama Membangun Kedamaian.
Diharapkan dengan sub tema tersebut, umat Buddha dan masyarakat bisa saling menghormati sesama umat beragama di lingkungan sosialnya.
"Artinya orang berpikir jalan tengah tentang agama itu atau bukan memoderasi agamanya atau sikap kita dalam beragama maka diharapkan kita saling menghormati, mengasihi, menyayangi, saling toleransi antar umat beragama," katanya.
Baca juga: Dengan Prokes Ketat, Perayaan Tri Suci Waisak 2022 Diawali dengan Baksos di Candi Borobudur
Bhante Khantidharo Mahathera dari Vihara Dhammadipa Arama mengatakan, Tri Suci Waisak sendiri merupakan perayaan untuk memperingati kelahiran hingga kematian Sidharta Gautama.
"Pertama kelahiran pangeran Sidharta di bulan suci, purnama seperti sekarang. Kemudian pangeran Sidharta mencapai penerangan sempurna menjadi Buddha di bulan suci bulan Waisak, dan ketiga Parinibbana atau meninggalnya sang Buddha di bulan suci atau bulan purnama," katanya.
Dia mengatakan sebenarnya pembacaan paritta-paritta atau ayat suci sudah dilakukan sejak tiga hari lalu setiap malam hari. Ada tiga kumpulan kitab suci sang Buddha atau Tipitaka yang dibacakan berupa ceramah sang Buddha selama 45 tahun.
"Itu dikumpulkan dan itu menjadi kitab suci yang dibagi tiga macam, yaitu Sutta Pitaka yakni mencatat seluruh ceramah sang Buddha, kemudian Vinaya Pitaka atau tertulis tata tertib peraturan bagi umat awam bagi para siapapun dan terutama peraturan itu tentang khotbah sang Buddha, Vinaya artinya peraturan untuk murid-murid sang Buddha, Abhidharma Pitaka artinya falsafah atau filsafat ajaran sang Buddha," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.