Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah PMK, DKPP Kabupaten Purworejo Larang Jual Beli Ternak dari Luar Daerah

Kompas.com - 15/05/2022, 16:30 WIB
Bayu Apriliano,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com – Dinas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Purworejo melarang jual beli ternak dari luar daerah. Hal ini untuk mencegah masuknya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Hal ini ditegaskan PLT kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo Wasit Diono melalui surat edaran bernomor 523/2213/ 2022 tentang peningkatan kewaspadaan terhadap kejadian penyakit mulut dan kuku (PMK).

Menurutnya kasus PMK yang terindikasi sudah masuk beberapa Wilayah di Jawa Tengah harus menjadi kewaspadaan dikabupaten setempat.

"Kita menolak pedagang dari daerah-daerah yang sudah terkonfirmasi positif PMK melalukan transaksi jual beli di pasar hewan seluruh wilayah Kabupaten Purworejo," katanya pada Minggu (15/5/2022) siang.

Baca juga: Buntut Penyetopan Hewan Ternak karena PMK, Belum Ada Distribusi Sapi ke Balikpapan

Wasit mengatakan, saat ini tidak ada kasus PMK di Kabupaten Purworejo.

Untuk mengantisipasi masuknya PMK ke Purworejo, DKPP terus melakukan pemantauan dan pengecekan di beberapa peternakan yang ada di Kabupaten Purworejo.

Untuk diketahui, PMK merupakan penyakit yang sangat cepat menular kepada hewan ternak dan menyebabkan kematian pada hewan.

Dia menegaskan, pedagang ternak dari daerah yang belum terkonfirmasi kasus PMK dan akan menjual hewan di Pasar Purworejo wajib menyertakan surat keterangan kesehatan hewan.

"Hewan harus membawa sertifikat veteriner dari Dinas yang melaksanakan fungsi peternakan di wilayah asal ternak," katanya.

Wasit mengimbau masyarakat agar selalu menjaga kebersihan hewan ternaknya. Selain menjaga kebersihan kandang, para peternak juga dianjurkan untuk melakukan karantina terhadap ternak yang menderita atau terindikasi PMK.

"Kepada Camat dan Koordinator PPL sudah kita perintahkan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat agar PMK tidak masuk ke wilayah Kabupaten Purworejo," katanya.

Baca juga: Peternak Kalang Kabut akibat PMK, Sapi bahkan Dijual Murah daripada Rugi Tiba-tiba Mati

Apabila menemukan kejadian ternak yang menunjukkan gejala PMK, Wasit menyarankan para peternak untuk segera melaporkan kepada Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat atau Kepala UPT Puskeswan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com