Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Ulat Kaki Seribu Serang Rumah Warga di Karimun Kepri

Kompas.com - 15/05/2022, 13:07 WIB
Hadi Maulana,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

KARIMUN, KOMPAS.com – Ribuan ulat kaki seribu menyerang sejumlah rumah warga di kawasan Bukit Galang, Meral Kota, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri), Sabtu (14/5/2022).

Sontak, munculnya ribuan ulat yang kerap disebut ulat gonggok atau keluwing dengan nama latin spirostreptus tersebut membuat resah warga yang terdampak.

Jumlah ulat yang diperkirakan mencapai ribuan itu melata di sejumlah tempat seperti jalan, saluran air, dinding halaman dan rumah warga.

Baca juga: Berawal Orangtua Berpisah, 2 Balita Asal Riau Ditinggalkan di Karimun Kepri

Ulat berwarna hitam yang memiliki panjang sekira 3 sampai 4 sentimeter tersebut bahkan juga ada yang masuk ke dalam rumah warga.

Rudi bahtiar, salah satu warga yang rumahnya terdampak mengaku resah dengan keberadaan ulat kaki seribu.

"Sangat resah, apalagi ada ulat yang sampai masuk ke rumah," kata Rudi melalui telepon, Minggu (15/5/2022).

Rudi mengatakan, munculnya ulat tersebut sebenarnya sudah terjadi hampir satu bulan belakangan.

Sejak saat itu, ia mengaku sudah berupaya meminimalisasi penyebaran ulat dengan menyemprot cairan hama secara mandiri.

Hanya saja, upayanya tersebut menjadi sia-sia karena jumlah ulat kaki seribu itu justru semakin bertambah setiap harinya.

"Munculnya ulat tersebut awalnya sedikit, sudah kita semprot dengan cairan anti hama dan juga dengan membersihkan lingkungan. Namun, justru jumlah ulat semakin hari semakin banyak dan ada di mana-mana," papar Rudi.

Baca juga: 3 Perampok Petani Sawit di Riau Ditangkap, Mengaku Polisi Saat Beraksi

Pasrah dengan populasi ulat kaki seribu yang terus bertambah, Rudi akhirnya memilih melaporkan kejadian tersebut ke pemerintah daerah.

"Jumlahnya semakin tidak terkendali, sehingga saya melapor ke pemerintah setempat untuk ditindaklanjuti," jelas Rudi.

Menanggapi itu, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Karimun Sukriyanto menyebut pihaknya telah turun untuk mengeek sejumlah rumah warga yang terdampak serangan ulat kaki seribu.

Pihaknya memutuskan untuk menyemprot cairan anti hama atau insektisida terhadapa ribuan ulat tersebut.

"Kami sudah turun di lokasi, terkait banyaknya ulat kaki seribu dalam waktu dekat penyemprotan cairan anti hama atau insektisida akan dilakukan," kata Sukriyanto.

Baca juga: Berawal Orangtua Berpisah, 2 Balita Asal Riau Ditinggalkan di Karimun Kepri

Sukriyanto hingga kini belum mengetahui secara pasti apa penyebab ribuan ulat kaki seribu itu bermunculan.

“Masih kami lakukan apa penyebabnya, yang jelas kemarin tim telah melakukan penyemprotan cairan anti hama terhadap ribuan ulat tersebut,” papar Sukriyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com