Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dawet dan Kisah Raden Kembangjaya

Kompas.com - 14/05/2022, 11:21 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Dawet adalah salah satu minuman menyegarkan yang menjadi salah satu kuliner khas Indonesia.

Di Yogyakarta dan Jawa Tengah, minuman bercita rasa manis dan gurih ini terdiri dari santan, kinca dan juga adonan tepung beras.

Di Jawa Barat, minuman jenis ini juga dikenal dengan nama cendol. Dari cerita yang berkembang, istilah cendol mungkin sekali berasal dari kata 'jendol' yang ditemukan dalam bahasa Sunda, Jawa dan Indonesia.

Hal ini merujuk dari sensasi jendalan yang dirasakan saat butiran cendol melewati mulut.

Dikutip dari buku Gastronomi Indonesia Jilid 2, jenis cendol dikenal dengan warnanya seperti cendol hijau, putih atau hitam.

Baca juga: Sejarah dan Asal-usul Banjarnegara, Kabupaten yang Terkenal dengan Julukan “Kota Dawet Ayu”

Sementara itu jenis dawet yang terkenal di Jawa salah satunya dawet ayu dari Banjarnegara. Ciri khasnya adalah terdapat simbol Semar dan Gareng di gerobak penjualnya.

Sementara di Kecamatan Butuh, Purworejo terkenal es dawet ireng. Kata ireng berasal dari bahasa Jawa yang artinya hitam.

Warna hitam berasal dari serbuk pembakaran jerami yang dicampur dengan air hingga menghasilkan air hitam untuk pewarna.

Lalu ada dawet gandul ketan khas Pleret yang dicampur dengan bubur sumsun dan grandul atau bola-bola yang terbuat dari tepung ketan dengan rasa kenyal dan gurih.

Ada juga es dawet jabung dari Ponorogo, es dawet Jepara, es dawet Semarangan dan es dawet Siwalan dari Jawa Timur. Serta es dawet telasih dari Solo dan es batil Lamongan yang terbuat dari roti tepung berasm parutan kelapa dan ragi.

Baca juga: Cerita Bu Matun Jualan Dawet Seharga Rp 1.000, Sudah Berdagang sejak Tahun 1987

Raden Kembangjaya dan Ki Sagalo

ilustrasi cendol. SHUTTERSTOCK/Ika Rahma H ilustrasi cendol.
Dalam buku Gastronomi Indonesia Jilid 2 dijelaskan jika dawet menjadi bagian dari sejarah daerah Pati.

Pada abad ke-12 di era kerajan Hindu-Budha, daerah Pati sudah maju dalam perdagangan dan pertanian.

Pati terbagi tiga kadipaten yakni Kadipaten Paranggaruda (sekarang wilayah Godo, Kecamatan Winong), Kadipaten Carangsoka (Wedarijaksa) dan Kadipaten Majasem (Desa Mojoagung, Kecamatan Trangkil).

Kala itu pernah terjadi perang besar antara Paranggaruda dan Carangsoka dan berakhir dengan Paranggaruda menjadi bagian Carangsoka di bawah pimpinan Adipati Puspa Andungjaya.

Baca juga: Sensasi Baru Nikmati Dawet Sehat Tanpa Santan

Sang Adipati pun mengangkat Ki Dalang Sapanyana sebagai punggawa Carangsoka. Ia juga menikahkan anaknya, Dewi Rayyngwulan dengan Raden Kembangjaya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com