Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Rampi Ingin Pindah ke Poso Sulteng Karena Persoalan Akses, Begini Pernyataan Bupati Luwu Utara

Kompas.com - 14/05/2022, 08:42 WIB
Amran Amir,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LUWU UTARA, KOMPAS.com – Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani merespons pernyataan warga Kecamatan Rampi yang menginginkan untuk pindah wilayah administratif ke Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.

“Pindah masuk wilayah itu umum terjadi, tapi memindahkan wilayah tidak semudah itu, ada beberapa tantangan, termasuk masalah regulasi,” kata Indah melalui pesan WhatsApp kepada Kompas.com, Sabtu (14/5/2022).

Baca juga: Gubernur Andi Sudirman Singgung Warga Rampi, Diskominfo Sulsel: Hanya Bercanda 

Menurut Indah, akses antardesa terus dibuka.

Alat berat Pemda Luwu Utara sudah disiapkan di Rampi untuk merapikan, memelihara, termasuk melebarkan badan jalan. Bahkan pembukaan jalan baru.

“Pada periode pertama saya, hampir tiap tahun dianggarkan untuk kegiatan pemeliharaan, pelebaran badan jalan dan bahkan pembukaan badan jalan baru antara desa di Rampi, yang paling sulit medannya adalah antara Pincara – Masamba - Leboni, sekitar 80 kilometer, tapi Pemda intervensi terus sejak terbentuk Luwu Utara,” ucap Indah.

“Prinsipnya adalah percepatan pelayanan pemerintahan kepada masyarakat seperti yang sama diketahui bahwa akses ke kecamatan Rampi memang sangat sulit dengan topografi wilayah lereng berbatuan granit kambuno yang mudah lapuk,” lanjut Indah.

Baca juga: Merasa Diabaikan Pemprov Sulsel, Warga Rampi Luwu Utara Ingin Pindah ke Sulteng

Sejak terbentuknya Luwu Utara, pemerintah daerah telah berupaya membuka akses darat dari Masamba - Pincara - Onondowa termasuk dengan melibatkan TNI, membangun rabat beton di spot tertentu, dan mengalokasikan anggaran beberapa tahun untuk pelebaran dan pemeliharaan jalan.

Baca juga: Singgung Warga Rampi, Gubernur Sulsel: Kenapa Tidak Sekalian Keluar dari Indonesia

 

Pada Senin (2/5/2022) hingga Jumat (6/5/2022) lalu, masyarakat Desa sekecamatan Rampi bergotong royong memperbaiki jalan yang menghubungkan Kecamatan Rampi Kabupaten Luwu Utara dengan Kecamatan Lore (Bada) Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah sepanjang 36 kilometer.Dok Ramon IPMR Pada Senin (2/5/2022) hingga Jumat (6/5/2022) lalu, masyarakat Desa sekecamatan Rampi bergotong royong memperbaiki jalan yang menghubungkan Kecamatan Rampi Kabupaten Luwu Utara dengan Kecamatan Lore (Bada) Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah sepanjang 36 kilometer.
“Alhamdulillah untuk akses antara desa relatif udah berjalan baik, yang jadi tantangan adalah akses dari kecamatan ke ibukota kabupaten, pada tahun 2019 sudah diinisiasi bersama dengan Pemprov Sulsel dan Kodam IV Hasanuddin melalui program TMMD/Karya bakti untuk membuka akses lain, yaitu melalui kecamatan Seko, tetapi karena sesuatu hal belum dapat terlaksana,” ucap Indah.

Indah menjelaskan, yang perlu diketahui bahwa selain akses darat, Kecamatan Rampi juga dapat dijangkau dengan akses udara.

Penerbangan bersubsidi masih terus berlangsung, begitu juga dengan pesawat kargo  

“Bahkan tahun ini juga mendapatkan subsidi untuk distribusi darat dari bandara ke desa-desa, tahun ini dapat subsidi angkutan darat dalam desanya. Akses bukan hanya darat, orang mungkin lupa atau tidak tahu bahwa hampir puluhan tahun ada subsidi pesawat perintis dan sejak 2017 ada perintis kargo,” ujar Indah.

Baca juga: Aparat Desa di Luwu Utara Tenggelam di Tempat Rekreasi Pemandian

Menurutnya untuk mobilisasi alat berat ke Rampi bukan hal mudah.

“Hampir 2 tahun alat pemda baru tembus karena sekalian melakukan pemeliharaan dan pelebaran jalan, karena labilnya medan, belum lagi statusnya kawasan hutan lindung. Memang jarak tempuh ke Bada Poso Sulawesi Tengah lebih dekat dibanding dari Bangko Rampi ke Masamba Luwu Utara, Sulawesi Selatan,” tutur Indah.

Sebelumnya diberitakan sejumlah warga Kecamatan Rumpi, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, memperbaiki jalan yang menghubungkan daerahnya ke Kecamatan Lore (Bada), Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

Baca juga: Bawa Kabur Anak di Bawah Umur hingga Hamil, Pemuda di Luwu Utara Ditangkap Polisi

Perbaikan sepanjang 36 kilometer itu dilakukan secara swadaya mulai Senin (2/5/2022) hingga Jumat (6/5/2022).

Warga Rampi beramai-ramai memperbaiki jalan itu karena ingin wilayah administratifnya pindah menjadi bagian Provinsi Sulawesi Tengah.

Tokoh pemuda Rampi, Bangsi Bati, mengatakan jarak kecamatannya relatif lebih dekat ke Lore, Poso, ketimbang pusat Kabupaten Luwu Utara di Masamba.

Jarak dari Rampi ke Lore hanya 36 kilometer, sedangkan untuk menuju Masamba jaraknya mencapai 80 kilometer.

Selain itu, warga Rampi juga kecewa dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang tidak kunjung memperbaiki ruas jalan di kecamatan itu. Padahal, janji perbaikan jalan sudah sering disampaikan setiap kampanye jelang Pilkada atau pejabat datang berkunjung.

"Kami diberi harapan palsu selama puluhan tahun, kami sudah sangat kecewa dengan pemerintah, sebab janji yang sudah beberapa kali disampaikan tidak pernah direalisasikan sampai saat ini," kata Bangsi saat dihubungi, Kamis (12/5/2022).

Bangsi menyatakan bakal melayangkan surat permintaan kepada Presiden Joko Widodo agar Rampi dialihkan wilayah administrasinya.

"Jika pemerintah daerah dari tahun ke tahun hanya bisa berjanji tanpa bukti, maka masyarakat Rampi berkomitmen akan melakukan langkah konkret bersurat ke Presiden Republik Indonesia dengan beralih pemerintahan ke Sulawesi Tengah," ucap Bangsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

Regional
Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Regional
Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com