Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Kunjung Pulang, Seorang Pemulung di Tanjung Pinang Ditemukan Tewas di Belakang Halte oleh Istrinya

Kompas.com - 13/05/2022, 16:32 WIB
Elhadif Putra,
Reni Susanti

Tim Redaksi

TANJUNGPINANG, KOMPAS.com - Setelah tidak pulang seharian, seorang pemulung di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) ditemukan tak bernyawa di belakang sebuah halte, Jumat (13/5/2022) pagi.

Jenazah pemulung bernama Erman Caniago tersebut ditemukan oleh istrinya, Ermina.

Bermula ketika warga Kampung Carang, Kelurahan Air Raja, Kecamatan Tanjungpinang Timur, itu keluar dari rumah pada Kamis (12/4/2022) sekitar pukul 10.00 WIB.

Baca juga: Mahasiswa Program Kampus Mengajar Tewas Tenggelam di Curug Embun Bengkulu

Memang seperti biasanya Erman keluar rumah untuk mencari kaleng bekas dan telah kembali siang hari. Tapi hingga Magrib, Erman tak kunjung pulang ke rumah.

Karena khawatir, Ermina pergi mencari Erman. Namun hingga malam, keberadaan Erman tidak diketahui.

Selanjutnya pada Jumat pagi, Ermina bersama anaknya kembali mencari Erman.

"Saksi kembali mencari suaminya di sekitaran Kilometer 10. Tapi karena tidak ketemu, saksi mau lanjut mencari di kolam pemancingan Kilometer 13," kata Kasat Reskrim Polresta Tanjungpinang, AKP Awal Sya'ban.

Ketika berada di Jalan WR Supratman, Ermina memeriksa halte SMP Negeri 12 Tanjungpinang. Di sana Ia terkejut mendapati suaminya telentang tak bergerak di belakang halte.

Baca juga: Jenazah Sopir Truk yang Tewas Ditembak KKB Dipulangkan ke Toraja

Ermina berusaha memanggil-manggil nama dan mengggerakan tubuh Erman. Namun suaminya tidak bergerak. 

Selanjutnya Ermina menghubungi Polsek Tanjungpinang Timur dan melaporkan keadaan sang suami.

Polisi yang tiba di lokasi langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Erman pun dipastikan sudah tak bernyawa lagi.

Jenazah Erman kemudian dibawa ke RSUD Raja Ali Tabib Provinsi Kepri untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Berdasarkan keterangan keluarga, Erman menderita penyakit kulit menahun, rematik akut, dan lupa ingatan.

Sementara berdasarkan hasil visum dokter forensik, tidak terdapat tanda kekerasan pada tubuh Erman.

Untuk perkiraan waktu kematian Erman sekitar 12-24 jam sebelum pemeriksaan dokter.

"Dugaannya korban meninggal dunia akibat sakit yang diderita," sebut AKP Awal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Regional
Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Regional
Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Regional
Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Regional
Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Regional
Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Regional
Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Regional
Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung Akan Dibuka Kembali

Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung Akan Dibuka Kembali

Regional
Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Regional
Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Regional
Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau bagi Petani

Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau bagi Petani

Regional
Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com