SEMARANG, KOMPAS.com - Bagi generasi yang lahir tahun 2000 ke atas, barang-barang seperti kamera analog dan roll film merupakan hal yang asing. Pasalnya, kedua barang tersebut digunakan pada tahun 1980-an.
Namun, siapa sangka, ada satu laboratorium cuci film di Semarang yang kini kerap didatangi kalangan anak muda. Tak lain, mereka datang untuk memproses hasil jepretannya melalui kamera analog.
Meski produksi kamera analog telah banyak berhenti, bisnis cuci film tetap mengalami perkembangan. Salah satu lab cuci film yang masih bertahan di Semarang yaitu Fotogra.film Lab.
Lab cuci film yang dibuka tahun 2018 itu konon satu-satunya yang ada di Semarang, bahkan Jawa Tengah.
Borlakasi di Jalan Argopuro No 21, Gajahmungkur, Kota Semarang, ruangan Fotogra.film Lab tidaklah megah. Namun, ada ruang meja kursi yang ditata untuk menerima pesanan.
Di sebelahnya, terdapat ruang khusus untuk memproses penempelan gulungan pita film pada wadah mesin cuci film. Sedangkan di bagian belakang, ruang khusus untuk pencucian dan pengeringan film dengan mesin prosesor.
Baca juga: Menengok Lebaran Ketupat di Trenggalek, Diwarnai Pesta Kembang Api
Sambil menempelkan roll film, pengelola Fotogra.film, Andika Yogiswara, mengatakan, kamera analog menjadi tren sejak 3 sampai 4 tahun ke belakang.
Menurutnya, saat ini, anak-anak muda kalangan pelajar hingga mahasiswa menjadi pengguna dominan kamera analog. Sehingga, silih berganti pula mereka berdatangan ke lab yang dikelola oleh Andika, sapaan akrabnya.
"Mungkin karena mereka lahir di era digitalisasi, ada terjadi gap. Lalu ketika mereka tumbuh dewasa, akhirnya mencari tahu dan penasaran. Sekarang analog jauh lebih berkembang dan booming," ucap Andika kepada Kompas.com, Kamis (12/5/2022).
Lebih jelas Andika mengatakan, perlu melewati beberapa langkah untuk memproses roll film dari kamera analog.
Pertama, roll film yang sudah tergulung akan ditempelkan pada wadah semacam mika untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam mesin. Mesin prosesor yang digunakan Fotogra.film Lab yaitu dengan merek Noritsu QSF-V30S.
Pencucian melalui mesin itu memerlukan waktu sekitar 20 menit. Setelah selesai, roll film (klise) dikeringkan, lantas akan terlihat seperti bayangan (negative film).
“Tapi ketika kita scan, akan menjadi positif. Jadi kelihatan warnanya,” jelas Andika.
Setelah melewati langkah-langkah tersebut, barulah pemesan cuci film bisa melihat hasil jepretan mereka. Dalam hal ini, pihak lab akan mengirim file hasil scan film melalui e-mail ataupun WhatsApp.
“Untuk lab kami mengestimasi waktu pengerjaan selama 2-3 hari. Mengingat setiap hari pasti ada pesanan yang masuk,” imbuh Andika.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.