Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadiri Pemulangan Warga Desa Mareje, Gubernur NTB: Semoga Tak Terulang Kembali

Kompas.com - 13/05/2022, 09:17 WIB
Idham Khalid,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LOMBOK BARAT, KOMPAS.com- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah menghadiri pemulangan pengungsi warga Dusun Ganjar, Desa Mareje, Lombok Barat akibat dipicu insiden salah paham pada saat perayaan malam takbiran lebaran, Kamis (12/5/2022)

Dalam kesempatan tersebut Zulkieflimansyah berharap kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan, sebab NTB menjadi replika keberagaman Indonesia.

"Pertama kita mengimbau, Semoga tidak ada lagi kejadian serupa yang membuat publik punya persepsi berbeda tentang kita, karena NTB ini replika Indonesia, miniatur Indonesia keberagaman itu berjalan harmonis dengan baik," ungkap Zul, sapaan gubernur.

Baca juga: Bus Rombongan Taruna Akpol Serempet Pengendara Bermotor di Lombok Barat, 1 Tewas

Zul menjelaskan, insiden yang terjadi di Desa Mareje tersebut bukan isu antaragama, melainkan pemicu awalnya karena politik lokal di desa tersebut.

"Mungkin Karena ada gesekan -gesekan politik lokal, mungkin orang menangkap isu yang berbeda," kata Zul.

Pihaknya mengatakan akan mengadakan acara di Desa Mareje yang bertujuan mengeratkan tali persaudaraan.

"Nanti akan ada acara hari Rabu kita berkumpul tidak ada lagi bekas-bekas yang terjadi karena kesalahanpahaman yang terjadi," ungkap Zul.

Baca juga: Kunjungi Warga di Wilayah Terpencil, Gubernur NTB Jatuh Terguling, Zul: Jalan Licin, Infrastrukturnya Parah

Sementara itu Kapolres Lombok Barat AKBP Wirasto Adi Nugroho mengungkapkan, bahwa situasi di lokasi Desa Mareje telah kondusif.

"Kami sampaikan situasi terkini sudah aman dan sangat kondusif, dan masyarakat sudah mulai berbaur," kata Wirasto.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 12 Mei 2022

 

Wirasto menegaskan, pemulangan pengungsi dapat dipastikan aman kondisif, dan perayaan hari Waisak nantinya dapat berjalan lancar di Desa tersebut.

"Dan menurut Satgas saat ini pengungsi sudah bisa dipulangkan, dari hasil asesmen kita di Mareje, terkait kegiatan kita di Mareje seperti Waisak kita memutuskan pengungsi sudah bisa dipulangkan," kata Wirasto.

Kendati demikian, sejumlah pasukan masih ditempatkan di desa tersebut sampai kondisi benar-benar kondusif.

Baca juga: Kisah Pengantin Wanita di Bima NTB, Berdiri Tanpa Mempelai Laki-laki di Pelaminan, Videonya Viral

Sebelumnya dikabarkan, kejadian gesekan antarwarga bermula saat digelarnya pawai malam takbiran di Desa Mareje, Kabupaten Lombok Barat, pada Minggu (1/4/2022) malam.

Hal itu terjadi ketika iring-iringan pawai yang diikuti oleh beberapa pemuda dari Dusun Bangket Lauk meledakkan petasan di depan kandang sapi milik Rahim alias Amaq Runa di Dusun Ganjar.

Hal tersebut membuat Rahim menegur para pemuda itu, dan mengakibatkan terjadi keributan.

Peristiwa tersebut kemudian berlanjut kembali pada Selasa (3/5/2022) malam dengan terjadinya aksi pembakaran 6 unit rumah di kantor sekretariat Lembaga Pembinaan Keagamaan Buddha (LPKB) di dusun Ganjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com