Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penularan PMK, Dinas Peternakan Semarang Larang Distribusi Jeroan Mentah ke Pasar-pasar

Kompas.com - 12/05/2022, 23:39 WIB
Riska Farasonalia,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terkait penyebaran infeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap hewan ternak.

Aturan terkait perjalanan keluar masuk hewan ternak dan daging bakal diperketat sehingga dapat mencegah terjadinya paparan PMK.

Kepala Dinas Peternakan Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur mengatakan pihaknya bakal menyiapkan aturan terkait larangan mendistribusikan daging jeroan mentah.

Baca juga: 150 Sapi di Lombok Tengah Terjangkit PMK, Diisolasi dan Diobati

"Kalau dibawa jeroan, kepala dan tulang harus direbus dulu. Akan kita imbau yang masuk Semarang dengan surat edaran," kata Hernowo di RPH Penggaron, Kamis (12/5/2022).

Ia mengimbau kepada para pedagang untuk tidak membeli hewan ternak dari lokasi yang diduga menjadi tempat penyebaran PMK.

"Kita minta pedagang tidak membeli ternak dari wilayah endemi. Dan kita pastikan betul surat keterangan kesehatan yang dibawa bukan dari wilayah itu," ujarnya.

Selain itu, pihaknya telah menyiapkan langkah antisipasi penyebaran PMK pada hewan ternak dengan aktif mengedukasi kepada masyarakat.

"Kami bentuk satgas internal Dispertan untuk mengedukasi terkait Komunikasi informasi dan edukasi (KIE) Biosecurity kepada stakeholder, peternak dan pedagang daging," ujarnya.

Aturan KIE Biosecurity di RPH juga diperketat dengan menyiapkan kandang isolasi untuk hewan yang bergejala PMK.

"Kita siapkan kandang isolasi supaya bisa diamati dulu boleh dipotong atau tidak. Ada dokter yang berjaga 24 jam, penyemprotan disinfektan rutin dan obat suportif," ungkapnya.

Pihaknya juga melakukan penghitungan kemungkinan kerugian ekonomi yang terdampak.

"Walaupun Semarang bukan produsen daging setidaknya jadi pusat perdagangan hewan ternak. Maka kita lakukan antisipasi serius supaya peternak tidak terdampak semakin luas," ucapnya.

Baca juga: Cegah PMK, Pemkab Lumajang Siagakan Dokter Hewan di Semua Pasar Hewan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com