SRAGEN, KOMPAS.com - Syabda Perkasa Belawa (20) menjadi sorotan setelah menjadi pahlawan kemenangan Tim Indonesia saat bersua Korea Selatan di Piala Thomas 2022, Rabu (11/5/2022).
Atlet bulu tangkis yang orangtuanya berasal dari Desa Sumberejo, Mondokan, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah ini menang asal wakil Negeri Ginseng Lee Yun-gyu di partai penentuan juara Grup A, dalam laga yang menjadi debutnya di Piala Thomas.
Di mata keluarganya, pemain asal PB Djarum Kudus ini sudah memiliki rasa tanggung jawab sejak dirinya memilih bulu tangkis.
Baca juga: Ketika Syabda dan Bilqis Prasista Curi Perhatian di Thomas-Uber Cup...
Bahkan, dia memutuskan sendiri pilihannya menjadi atlet sejak dirinya akan memasuki gerbang Sekolah Menengah Pertama (SMP).
"Sejak umur lima tahun, sudah mengenal bulu tangkis. Dia suka dan latihan seiringan waktu berkembang dan memiliki niat untuk menekuni jadi atlet," cerita ayah Syabda, Muanis Hadi Sutamto, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (12/5/2022).
"Awal menjadi atlet profesional, saat dia waktu SD sudah berprestasi terus mewakili sekolah di Bekasi, Juara 1 tingkat Jawa Barat. Terus lulus SD ikut beasiswa di Djarum. SMP dan SMA sudah di Djarum. baru SMA kelas 2 ditarik ke Pelatnas umur 17 tahun," urai dia.
Mengaku pilihan menjadi atlet datang dari Syabda, tidak ada paksaan dari orang lain. Sebab dalam keluarganya, tidak ada yang menekuni menjadi olahragawan.
"Kenal bulu tangkis awalnya ikut saya, senang olahraga bulu tangkis meskipun tidak profesional. Ya itu saat TK, dia pengen. Bilang 'Pah aku mau kayak gitu', melihat anak-anak di sebelah saya saat main bulu tangkis, dilatih pelatih," ujarnya.
Perjalanan anak kedua dari Muanis dan Anik Sulistyowati ini tak berbeda dari anak lain yang sering terganjal kemalasan berangkat latihan.
Baca juga: Saat Dukungan Hendra dkk Bakar Semangat Syabda Perkasa di Piala Thomas 2022...
"Ini masa depan anak sendiri, jadi saya sebagai orangtua hanya bisa mendukung keinginan dia dengan segala kekuatan dan kemampuan," jelasnya
"Cuman dia itu waktu mau berangkat (latihan) pasti malas-malasan. Males, ngambek mungkin capek ya. Kita support dan rayu, soalnya kalau sudah sampai di tempatnya semua kemalasannya itu hilang, lupa semua," kata Muanis.
Muanis bercerita, sebelum melakoni debutnya yang berbuah kemenangan, Syabda sempat berkomunikasi dan meminta doa restu.
"Bilang gini, 'Pa minta doanya abdi diturunin di tunggal putra, mohon doa restunya'," jelas Muanis.
Debutnya pun berakhir manis. Pemain yang saat ini menempati ranking 636 dunia itu sukses menekuk Lee Yun-gyu dalam pertarungan rubber dengan skor 21-14, 11-21, dan 21-16.
"Melihat ini Thomas kan ya, enggak ini lah (percaya diturunin) dipercaya oleh pelatih. Jadi ya senang, tapi terus melihat pertandingan campur aduk, deg-degan enggak percaya. Kalau saya masih bisa menonton, kalau mamanya tidak berani nonton," jelas.
Baca juga: Profil Syabda Perkasa Belawa, Menjawab Tanggung Jawab
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.