KOMPAS.com - Seorang ibu di Kota Semarang, Jawa Tengah, berinisial RS (35), tega membunuh anak kandungnya sendiri yang berumur 3,5 tahun berinisial HA.
RS membunuh anaknya di salah satu kamar hotel di kawasan Letnan Jenderal S Parman, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Selasa (10/5/2022).
RS tega membunuh anaknya karena terjerat utang pinjaman online (pinjol).
Psikolog klinis dari RSUD Siti Fatimah Palembang, Sumatera Selatan, Syarkoni mengatakan, pelaku nekat melakukan perbuatannya karena merasa tertekan dengan utang pinjol yang di hadapinya.
Hal itulah yang menimbulkan beban mental pelaku yang membuatnya menjadi stres, panik, dan berefek pada gejala emosional yang labil sehingga timbul perasaan kesal dan marah.
"Bisa saja kesal dan marah ini dilampiaskan pada benda-benda di lingkungan sekitarnya, maupun kepada mahluk-mahluk hidup seperti hewan dan bisa juga kepada manusia bahkan anggota keluarga terdekat seperti anak," kata Syarkoni saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (12/5/2022) sore.
Baca juga: Terlilit Pinjol, Ibu Bunuh Anak Balitanya di Hotel, Korban Ditemukan Masih Pegang Mainan
Anak, sambung Syarkoni, sering menjadi objek kekesalan bagi orangtua yang sebenarnya masalah itu diakibatkan perasaan tertekan dari beban utang tadi.
"Secara psikologis, super egonya itu dikalahkan rasa stres dan ditambah kepanikan memikirkan beban bunga utang," ungkapnya.
Kata Syarkoni, seharusnya ketika menghadapi suatu masalah ada baiknya pelaku ini menceritakan kepada orang-orang terdekatnya sehingga bisa diselesaikan.
Baca juga: Ibu di Semarang Diduga Tega Bunuh Anak Kandungnya yang Berusia 2 Tahun di Hotel
Namun, hal itu tidak dilakukannya karena pelaku meminjam pinjol tanpa sepengetahuan suaminya, sehingga terjadilah peristiwa tersebut.
"Sebenarnya, orang-orang terdekat itu bisa membantu meringankan beban yang dialaminya. Setidaknya melakukan komunikasi," ujarnya.
Syarkoni pun menyarankan, ketika stres datang kita harus berpikir tenang terlebih dahulu.
Menenangkan pikiran, sambungnya, bisa dengan beribadah dan melakukan komunikasi dengan anggota keluarga terdekat.
"Dengan berkomunikasi perasaan individu yang mengalami suatu masalah akan lebih tenang dan mengurangi stres," ujarnya.
Baca juga: Terungkap, Ibu Bunuh Anak Kandungnya di Hotel Semarang karena Terlilit Utang
Sementara itu, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan, penyebab alasan pelaku tega membunuh anak kandungnya karena tabungan keluarga di bank sebanyak Rp 39 juta tersisa Rp 1 juta untuk membayar pinjol.
"Motif ibu bunuh anaknya karena uang tabungan keluarga ludes untuk melunasi tunggakan pinjaman pinjol," kata Irwan melalui keterangan resminya, Kamis.
Kepada polisi, RS mengaku bukan dia yang meminjam uang, identitasnya dipakai oleh rekannya yang berinisial SS untuk mencairkan uang di pinjol.
Pinjaman yang diajukan mencapai Rp 12 juta.
Karena menggunakan identitasnya, maka RS yang terus ditagih.
"Utang tersebut atas nama dirinya. Namun uang utang tersebut justru digunakan temannya berinisial SS," ujarnya.
Atas perbuatan RS itu, pelaku dikenakan dengan Pasal 76 C Jo 80 ayat 3 UU RI nomor 35 tahun 2014 dengan ancaman hujuman penjara maksimal 15 tahun dan denda Rp 3 miliar.
Baca juga: Pengakuan Ibu yang Bunuh Balitanya di Hotel gegara Pinjol: Saya Ingin Mati Bersama, tapi...
(Penulis : Kontributor Semarang, Muchamad Dafi Yusuf | Editor : Ardi Priyatno Utomo)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.