BIMA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Bima, NTB, menurunkan tim untuk mengecek gejala penyakit yang dialami pasien anak berusia balita di semua puskesmas dan rumah sakit.
Hal itu dilakukan usai temuan satu orang balita meninggal di RSUD Kota Bima pada 2 Mei lalu yang mengalami gejala serupa hepatitis akut.
"Pemerintah daerah sudah melakukan langkah-langkah penanganan, pertama, memantau semua fasilitas kesehatan yang ada di puskesmas maupun rumah sakit umum daerah," kata Kepala Bagian Protokol dan Koordinasi Pimpinan Daerah Setda Kabupaten Bima Suryadin, Selasa (12/5/2022).
Baca juga: Alami Gejala seperti Hepatitis Akut, 1 Balita di Bima Meninggal Dunia
Ia menyebutkan, Kabupaten Bima memiliki 21 puskesmas dan dua rumah sakit yang tersebar di 18 kecamatan.
Setelah dicek satu per satu selama dua hari terakhir, tidak ada temuan pasien balita yang baru masuk dengan gejala penyakit seperti hepatitis akut.
Sedangkan balita yang meninggal beberapa waktu lalu itu, kata dia, mengalami gejala seperti hepatitis akut berupa kejang-kejang, mual, muntah, hingga warna kulitnya kekuningan.
"Belum bisa kita katakan yang bersangkutan positif hepatitis atau tidak, kita sekarang masih menunggu hasil uji lab di Mataram," ujar Suryadin.
Suryadin meyakini bahwa Pemkab Bima bersama Satgas P2PL dan tim medis Puskesmas serta RS sudah siap menghadapi munculnya penyakit hepatitis akut di Kabupaten Bima.
"Faskes sudah siap untuk mengantisipasi penanganan itu. Di situ ada tenaga medis dan dokter yang akan melakukan pemeriksaan awal. Kami juga punya Satgas P2PL yang nanti akan bergerak di lapangan," ungkap Suryadin.
Baca juga: Anak 9 Tahun Asal Sulbar Diduga Hepatitis Akut Dirujuk ke RSUP Wahidin Makassar
Terpisah, Kabid Pelayanan RSUD Bima Adiwinarko menerangkan sampai saat ini belum ada temuan pasien dengan hepatitis akut.
Untuk sembilan balita yang mengalami gejala seperti hepatitis akut dirawat di Puskesmas Woha dan Bolo. Beberapa orang di antaranya sudah dirujuk ke rumah sakit.
"Dari sembilan orang itu ada memang beberapa orang yang dirujuk. Kemarin sempat dikasih tahu ada yang kejang-kejang, tapi nggak ke sana arahnya (hepatitis akut), jadi belum bisa kita pastikan," tandas Adwinarko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.