SOLO, KOMPAS.com - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka memantau langsung upaya dinas pemadam kebakaran memadamkan api di rumah dua warga.
Kebakaran terjadi pada pukul 14.30 WIB, di RT 003 RW 010, Kelurahan Kerten, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Jawa Tengah.
Pengakuan Ketua RT Setyo Wibowo (46), api pertama kali muncul di rumah penampungan sampah rongsokan.
Baca juga: Gibran Beri Kelonggaran Pedagang Pasar Mebel Gilingan untuk Pindah ke Pasar Darurat
"Saya datang api sudah besar dan berasap, kita warga beramai-ramai memadamkan api sebelum pihak pemadam tadi. Api dari rumah sebelah timur, rumah rongsokan ke rumah sampingnya," kaya Setyo saat di lokasi kebakaran, Rabu (11/5/2022).
Kedua rumah tersebut milik dua keluarga, yang beridentitas berinisial HE (40) dan MU (60), warga kelurahan kerten, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Jawa Tengah.
"Tidak ada korban jiwa, tadi penghuni rumah yang rongsokan ada yang pingsan karena syok keadaan hamil sudah dibawa ke Rumah Sakit Panti Waloyo," jelasnya.
Pantauan Kompas.com, upaya pemadaman dengan tujuh mobil pemadam kebakaran, dan dua tangki air.
Tak disangka di tengah pemadaman api, terlihat Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memantau pemadaman dari pengirim jalan dekat dengan mobil pemadam kebakaran.
Tampak Gibran memperhatikan sekeliling, serta melakukan beberapa evaluasi atas pemadaman.
Baca juga: Gibran Buka Lagi Car Free Day di Jalan Slamet Riyadi Solo
Gibran juga sempat diminta mundur dari lokasi sebelumnya karena akan dijadikan lokasi parkir mobil pemadam kebakaran.
Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu mengaku datang ke lokasi mendapat laporan adanya kebakaran, setelah melakukan peninjauan vaksinasi di Persis Solo Store.
"Dapat laporan kebakaran, api dari rumah sebelum. Sudah padam, tadi saya minta Bu Lurah untuk pantau ada penghuni rumah ada yang hamil, pingsan mungkin syok," kata dia saat akan meninggalkan lokasi kebakaran.
Selama memantau, Gibran mengatakan akan melakukan pengadaan mobil tangki air supaya meningkatkan upaya pemadaman kebakaran.
"Kalau damkar ini kurang mobil air, ya harus isi ulang (kalau pemadaman) ke depannya pembelian bukan mobil pemadam api kan sudah mencukupi sudah banyak, tangki air masih kurang. Jadi tidak perlu balik-balik," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.