ACEH TAMIANG, KOMPAS.com – Sebanyak 1.881 sapi di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh dilaporkan terinfeksi Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) sejak sepekan terakhir. 11 sapi di antaranya dilaporkan mati.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat, Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang Azwanil Fakri menyebutkan, populasi sapi di Kabupaten Aceh Tamiang sekitar 45.000 ekor.
Baca juga: 62 Hewan Ternak di Jabar Terserang PMK, Terdeteksi di Garut, Tasikmalaya dan Banjar
Azwanil menuturkan, Dinas Peternakan Kabupaten Aceh Tamiang telah melakukan uji laboratorium terhadap 11 sapi yang mati tersebut. Hasilnya, penyebab kematian dipastikan karena penyakit PMK.
Pemerintah, kata Azwanil, telah melakukan rapat koordinasi terkait penanganan terpadu penyakit PMK tersebut.
“Pengobatan sapi sakit itu ditangani Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Aceh Tamiang. Pendataan terus dilakukan agar tidak makin membesar jumlahnya," katanya dihubungi melalui telepon, Rabu (11/5/2022).
Selain itu, Pemkab Aceh Tamiang juga membuka posko pengaduan bagi peternak yang ingin melaporkan kasus PMK ke dinas.
Dia menyebutkan, penanganan terpadu juga dibantu oleh Dinas Peternakan Provinsi Aceh.
“Semoga bisa segera pulih sapi-sapi yang sakit ini, dokter hewan sudah dikerahkan untuk penanganannya,” pungkasnya.
Baca juga: Cegah Wabah PMK, Polisi Periksa Angkutan Hewan Ternak di Perbatasan Aceh
Diberitakan sebelumnya, Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy mengatakan bahwa ciri-ciri hewan ternak terkena PMK antara lain: