Lebih lanjut, Ahmad mengatakan, jika ada ibu hamil dan bayi yang menolak imunisasi di Kota Bima, jumlahnya hanya sekitar 4 persen.
"Itu karena ada penolakan, terutama oleh kelompok-kelompok tertentu itu. Karena ini virus yang menular arahan kami masyarakat bisa mengikuti program imunisasi karena itu untuk meningkatkan derajat kesehatan kita. Kemudian perhatikan kebersihan lingkungan dan pola makan di luar," harap Ahmad.
Baca juga: Antisipasi Hepatitis Akut, RSUD Tulungagung Siapkan Ruang Isolasi Khusus
Sementara itu Direktur RSUD Kota Bima Faturrahman mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum menemukan pasien yang terjangkit Hepatitis Akut.
Namun sebagai bentuk kesiapan menghadapi penyakit hepatitis akut misterius itu, pihaknya telah melakukan sosialisasi terkait protokol dan SOP penanganan pasien.
Mulai dari pemeriksaan gejala awal di fasilitas kesehatan tingkat pertama hingga keputusan merujuk perawatan lanjutan ke rumah sakit.
"Saat ini belum ada kasusnya, tapi protokol dan SOP-nya itu sudah kita sosialisasikan, jadi kita sudah siap untuk menghadapi," jelas Faturrahman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.