KOMPAS.com - Video seorang wanita menggelar resepsi pernikahan tanpa suami, viral di media sosial.
Satu per satu tamu undangan terlihat memberikan selamat kepada pengantin. Namun yang mencuri perhatian, hanya ada mempelai perempuan di pelampinan.
Ia berdiri didampingi orangtua dan kerabat saat menyalami tamu undangan.
Pengantin perempuan tersebut adalah Rahmi (24), warga Desa Samili, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Timur.
Baca juga: Pengantin Pria Sakit, Rahmi Berdiri Seorang Diri di Pelaminan, Ijab Kabul dengan Berbaring
Ia bercerita seorang diri ke pelaminan karena suaminya, Muhlis (26) jatuh sakit beberapa hari sebelum pernikahan digelar pada Minggu (8/5/2022).
Muhlis adalah warga Desa Risa, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima.
Menurutnya, sang suami jatuh sakit karena kelelahan akibat sibuk menggarap lahan jagung selama empat bulan terakhir untuk biaya pernikahannya.
"Sedih sebenarnya kejadian itu enggak mau saya ceritakan. Baru sekarang saya tahu penyakitnya, mungkin karena dia (Muhlis) terlalu capek di ladang tanam jagung, katanya itu untuk modal kita nikah," ucap Rahmi saat ditemui di rumah Muhlis pada Rabu (10/4/2022).
Baca juga: Kisah Pengantin Wanita di Bima NTB, Berdiri Tanpa Mempelai Laki-laki di Pelaminan, Videonya Viral
Sementara itu Yati, adik kandung Muhlis bercerita jika kakaknya jatuh sakit sehari setelah Hari Raya Idul Fitri.
Pada Selasa (3/5/2022) sore, Muhlis dilarikan ke Puskesmas Woha dan dirawat selama tiga hari.
Dari keterangan dokter, ia mengalami infeksi asam lambung. Ia kemudian dirujuk ke dokter. Tak sampai satu jam, Muhlis diperkenankan pulang ke rumah sakit.
"Tiga hari di sana (Puskesmas Woha) ia kemudian dirujuk ke dokter di Tangga. Tidak sampai satu jam diperiksa langsung dibawa pulang ke rumah dengan kondisi kesehatan yang belum begitu pulih," ucap Yati.
Baca juga: Tiba-tiba Lompat ke Rel Saat Kereta Akan Lewat, Pengantin Baru di Jombang Tewas
Menurut Yati, sehari sebelum akad nikah, pihak mempelai perempuan sempat meminta pernikahan ditunda hingga kesehatan Muhlis membaik.
Tak hanya itu, pihak KUA juga menawarkan diri agar ijab kabul dilaksanakan di rumah Muhlis.
Namun hal tersebut ditolak oleh Muhlis. Ia bersikukuh untuk datang di rumah Rahmi untuk ijab kabul.
"Saat itu kakak saya (Muhlis) menolak, ia bersikukuh menghadiri ijab kabul di rumah Rahmi karena ingin sekali melihat kursi dan tenda pernikahan mereka," ujar Yati.
Pihak keluarganya lantas mengabulkan permintaan Muhlis.
Baca juga: Calon Pengantin Pria di Bali Bunuh Diri, Diduga Terbebani Persiapan Pernikahan
"Saat dibawa menggunakan mobil pikap, kakak hanya bisa terbaring lemah, ijab kabulnya bahkan dilakukan dalam kondisi terbaring," tutur dia.
Setelah prosesi ijab kabul berlangsung penyakitnya semakin parah sehingga harus dibawa pulang untuk istirahat di rumah," tambah Yati.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Junaidin | Editor : Pythag Kurniati)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.