Ia mengatakan, limbah dari rumah makan dan restoran itu tidak boleh dibuang sembarangan karena berdampak buruk bagi lingkungan sekitar.
"Bagaimana nanti hasil temuan tim di lapangan, kita akan panggil pemiliknya. Itu tidak boleh apalagi sudah menganggu kenyamanan masyarakat sekitar," katanya.
Dibuang malam hari
Berdasarkan pantauan dan penelusuran Kompas.com selama sepekan terakhir, pihak rumah makan membuang limbah pada malam hari. Mereka membuang limbah itu sekitar pukul 22.00 Wita, tepat setelah rumah makan itu tutup.
Di saat yang sama, bau busuk dan menyengat mulai tercium di Jalan Rabat yang bersebelahan dengan rumah makan itu. Semua orang yang lewat di jalan itu hingga di depan jalan kota Labuan Bajo mulai tidak nyaman karena bau yang tidak sedaap itu.
Di jalan, tepat di batas tembok SDN 1 Labuan Bajo, limbah itu merembes dan menggenang ke badan jalan. Sebagian limbah itu langsung masuk ke saluran kota Labuan Bajo.
Baca juga: Kesal Uang Tak Keluar, Pria di Labuan Bajo Pukul Mesin ATM dengan Batu
Kondisi itu berlangsung setiap malam. Limbah itu mengalir begitu lama. Warnanya hitam pekat.
Hingga siang hari, limbah itu pun tetap mengalir meskipun sedikit. Begitu pula di depan fondasi pagar sekolah, masih ada genangan limbah yang merembes dari got.
Manajer Rumah Makan TL Labuan Bajo Hotman Limbong berjanji akan mengecek kondisi itu.
"Nanti saya cek dulu," katanya singkat via WhatsApp.
Hotman tidak menjawab pertanyaan Kompas.com terkait keberadaan instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) di restoran tersebut. Ia juga tak menjelaskan alasan limbah dari restoran itu dibuang sembarangan ke saluran kota Labuan Bajo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.