SEMARANG, KOMPAS.com- Kota Semarang ternyata memiliki tempat pengolahan dan lapak kopi bersejarah di daerah Pecinan. Tepatnya di Jalan Wotgandul Barat, Kelurahan Kranggan, Kecamatan Semarang Tengah.
Tidak seperti toko kopi pada umumnya, tampak depan Dharma Boutique Roastery hanyalah sebuah bangunan berjendela kecil dengan satu pintu besi bercat abu-abu sebagai jalan masuk di sebelahnya.
Bau kopi yang harum menyambut para pengunjung ketika pertama kali melangkahkan kaki di pintu masuk.
Baca juga: Suguhi Wali Kota Pontianak dengan Kopi dan Kue Kacang, Samsul: Senang Rasanya
Begitu masuk, terlihat pekarangan rumah peninggalan masa kolonial Belanda. Di sebelahnya, tampak bangunan lapak kopi atau Dharma Boutique Roastery.
Tidak ada hiasan berlebih di dalamnya. Bangunan putih bernuansa klasik ini menyajikan sejumlah toples yang berjejer berisi biji kopi dari berbagai daerah se-Nusantara di atas meja.
Pemilik Dharma Boutique Roastery, Widayat Basuki Dharmowiyono, merupakan generasi ketiga dalam mengelola toko kopi ini.
Dalam ceritanya, sebelum diperbaharui menjadi rumah penyangraian kopi modern, Dharma Boutique Roastery, dulunya adalah pabrik kopi bernama Margo Redjo.
Baca juga: Penjualan Meningkat Selama Pandemi, Intip Perjalanan William Christiansen Dirikan Space Roastery
Pabrik tua ini didirikan oleh Tan Tiong le (kakek Basuki) pada 1915.
"Salah satu mesin yang masih dipakai ya itu, mesin sangrai di dalam toko. Umurnya sudah lebih dari 100 tahun," ucap Basuki kepada Kompas.com, Selasa (10/5/2022).
Basuki menuturkan, roastery miliknya itu menjajakan kopi dari berbagai daerah di Indonesia. Harganya juga beragam, mulai dari di bawah Rp 100.000 hingga lebih dari Rp 500.000.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.