Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Pekerja Mengadu Belum Dapat THR, Begini Sikap Apindo Jateng

Kompas.com - 10/05/2022, 23:35 WIB
Riska Farasonalia,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Jawa Tengah menegaskan, mereka berkomitmen memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) ke para pekerjanya sesuai ketentuan yang ditetapkan pemerintah.

Ketua Apindo Provinsi Jawa Tengah, Frans Kongi mengatakan pihaknya telah mengingatkan kepada seluruh anggotanya terkait kewajiban pemberian THR kepada pekerja.

"Waktu memasuki bulan Ramadhan kita sudah buat surat edaran kepada semua anggota di seluruh Jawa Tengah untuk siap-siap terkait kewajiban kita memberikan THR kepada pekerja," kata Frans saat dihubungi Kompas.com, Selasa (10/5/2022).

Baca juga: Tak Bayarkan THR Ratusan Karyawan, 35 Perusahaan di Sumsel Dilaporkan ke Kemenaker

Namun, jika perusahaan dirasa mengalami kesulitan terkait kondisi keuangan, para pengusaha sudah diminta untuk membuka dialog dengan serikat pekerja.

"Tapi memang tetap harus komitmen memberikan THR sesuai peraturan. Sampai pertengahan minggu ketiga bulan puasa oke-oke saja. Ada perusahaan yang sudah beri ada yang seminggu sebelum Lebaran," ujarnya.

Ia menjelaskan, kalaupun ada perusahaan yang kesulitan karena terdampak pandemi telah bersepakat dengan para buruh untuk memberikan THR dengan skema pembayaran bertahap.

"Ada satu dua perusahaan jadi tidak banyak tapi mereka membuat kesepakatan tertulis dengan buruh dan pengusaha. Buruh juga sudah oke dicicil tiga kali. Jadi bukan karena kehendak pengusaha tapi memang karena kondisi,"ujarnya.

Ia pun memastikan, perusahaan yang tergabung dalam Apindo Jateng tetap mematuhi peraturan terkait pemberian THR kepada seluruh pekerjanya.

Maka dari itu, pihaknya meyakini bahwa ratusan aduan dari pekerja ke Disnaker Jateng bukan berasal dari anggotanya.

Baca juga: Anaknya Cuma Dapat THR Rp 10.000, Bapak Ini Marah: Kenapa Pelit, seperti Tahun 90-an

"Jadi terkait laporan ke Disnaker saya tidak begitu tahu, mungkin saja usaha-usaha kecil. Dia merasa bekerja pada seseorang yang produksi sesuatu, karyawan juga tidak banyak mungkin saja dari situ tapi kita tidak tahu persis. Sebab kita juga tidak mendapatkan pemberitahuan. Sudah saya cek aman-aman saja," ucapnya.

Ia mengungkapkan saat ini perusahaan di Jawa Tengah memang sudah mulai menggeliat karena banyak pesanan dari luar negeri.

Hanya saja sejumlah sektor industri seperti garmen, tekstil, farmasi dan baja masih terkendala pengeluaran biaya bahan baku impor karena tidak dijual di dalam negeri.

"Tapi sekarang semua sama-sama sudah bangkit. Ekonomi luar negeri juga sudah baik. Tapi memang inflasi Amerika masih tinggi. Belum lagi ekspor ke sana pembayaran tertunda. Tapi rata-rata sudah mulai baik," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Tengah mencatat ada sebanyak 205 aduan pekerja yang masuk hingga Minggu (8/5/2022).

Dari jumlah tersebut sebagian besar pekerja mengadukan terkait permasalahan THR dari perusahaan yang belum dibayarkan.

Baca juga: Disnakertrans Jateng Terima 205 Aduan Pekerja, Didominasi Masalah THR yang Belum Dibayar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

Regional
Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Regional
Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Regional
Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Regional
Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Regional
Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

Regional
Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Regional
Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com