KOMPAS.com - Gubernur Banten Wahidin Halim menanggapi adanya kritik terkait penamaan Banten International Stadium (BIS) menggunakan bahasa asing atau Inggris.
Wahidin menjelaskan, penggunaan bahasa asing ini agar dunia mengetahui bahwa Provinsi Banten memiliki stadion bertaraf internasional dan berstandar FIFA.
Baca juga: Jakarta Punya JIS, Banten Miliki BIS, Mana Lebih Megah?
"Emang salahnya apa? sekarang sudah jadi bahasa anak-anak, bahasa medsos, bahasa modern," kata Wahidin, usai meresmikan Banten International Stadium di Kota Serang, Senin (9/5/2022) malam.
Baca juga: Banten International Stadium Gunakan Nama Berbahasa Asing, Ini Alasan Gubernur Wahidin Halim
"Kita menamakan itu (BIS) untuk mengatakan kepada masyarakat dunia kita punya stadion. Sekarang orang banyaknya pakai bahasa inggris sehari-hari, cucu saya pakai bahasa inggris," ujar Wahidin.
Wahidin mengatakan, meski menggunakan bahasa asing, BIS tidak menghilangkan budaya Banten.
Di stadion yang menelan biaya Rp 874 miliar ini, terdapat ornamen udeng atau ikat kepala khas Banten dan ada desain batik Banten di fasad stadion.
"Tidak berarti menghilangkan budaya, biarkan saja yang kaya gitu (protes)," ujar Wahidin.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Banten Wahidin Halim meresmikan Banten International Stadium (BIS) yang berada di Kemanisan, Kecamatan Curug, Kota Serang, Banten, Senin (9/5/2022) malam.
Pembangunan BIS menelan biaya Rp 874 miliar yang bersumber dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Banten.
BIS berdiri di lahan seluas 60 hektare dan mempunyai bangunan seluas 78.116 meter persegi.
Selain itu, BIS memiliki sebanyak 30.038 kursi dengan menggunakan rumput jenis zoysia matrella dari Italia. (Penulis Kontributor Serang, Rasyid Ridho | Editor I Kadek Wira Aditya)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.