KARIMUN, KOMPAS.com - Dua balita laki-laki membuat heboh pelabuhan Sri Tanjung Gelam atau Pelabuhan KPK Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Balita malang yang baru berusia 2 tahun dan 8 bulan tersebut ditinggalkan ayah kandungnya.
Peristiwa ini bermula dari Parlindungan (25), ayah kedua balita datang dari Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau. Parlindungan membawa serta kedua puteranya. Ia tiba di Karimun pada Selasa (10/5/2022) siang.
Baca juga: Cerita Viral di Medsos, Polwan Polda Sumsel Laporkan Suami yang Selingkuh hingga Punya Anak
Sesampai di Karimun, Parlindungan membawa anak-anaknya ke rumah Rudi Harahap yang merupakan saudara dari istrinya. Parlindungan lalu menitipkan kedua puteranya kepada anak Rudi dan langsung pergi.
"Dia antarkan anaknya ke anak saya yang paling besar. Anak saya mengantarkan ke saya," kata Rudi di Pelabuhan Sri Tanjung Gelam.
Tapi Rudi tidak bisa menerima dengan alasan tidak sanggup merawat kedua balita tersebut.
"Saya jujur tidak sanggup. Kondisi ekonomi saya begini. Saya juga punya anak yang masih kecil-kecil," sebut dia.
Rudi kemudian membawa kedua balita itu ke Pelabuhan Sri Tanjung Gelam untuk kembali diserahkan ke ayah kandungnya.
Baca juga: Cekcok Soal Biaya Servis Motor, Suami di Babel Tega Bakar Istri Hidup-hidup, Pelaku Sempat Kabur
Namun sesampainya di pelabuhan, Rudi tidak menemukan Parlindungan, karena telah berangkat kembali ke Pulau Burung.
Mendengar cerita dari Rudi, para pedagang di Pelabuhan Sri Tanjung Gelam menghubungi Dinas Sosial Kabupaten Karimun.
Karena kasihan, para pedagang memandikan serta mengganti baju keduanya.
Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Karimun, Irwandi Novri kemudian menghubungi Parlindungan yang sedang dalam perjalanan menuju Pulau Burung.
"Bapaknya berjanji kembali hari ini juga ke Karimun," kata Irwandi Novri.
Selanjutnya, kedua balita itu dibawa ke Rumah Singgah Inpak di Sei Lakam, Kecamatan Karimun, sembari menunggu Parlindungan tiba.
"Kita berkoordinasi dengan Dinas PPA dan Ketua Perhimpunan Warga Sumatera Utara. Karena kedua orgtuanya berasal dari Sumatera Utara. Kita sepakat anak ini kita bawa dulu ke rumah singgah. Kita siap menangani untuk sementara waktu sambil menunggu orangtuanya sampai," papar Irwandi.