PADANG, KOMPAS.com - Setelah lima hari, korban pembobolan uang nasabah Bank Nagari masih belum mendapatkan kepastian kapan penggantian uangnya diberikan oleh bank milik pemerintah daerah Sumatera Barat tersebut.
Andri Besman (50), salah seorang korban mengatakan telah dua kali melapor ke Bank Nagari, namun belum mendapatkan jawaban memuaskan.
"Usai dibobol uang saya Rp 10 juta di rekening, Kamis (5/5/2022), saya lapor ke Bank Nagari Cabang Lubuk Basung, Agam. Saat itu mereka hanya menerima pengaduan dan disarankan melapor lagi ke kantor pusat di Padang," kata Andri kepada Kompas.com, Selasa (10/5/2022) di Padang.
Baca juga: Cerita Nasabah Bank Nagari yang Uangnya Dibobol: Saya Terkejut Terima Notifikasi Penarikan
Kemudian pada Senin (9/5/2022), kata Andri, dirinya kembali melapor ke kantor pusat Bank Nagari seperti yang disarankan petugas di Bank Nagari Lubuk Basung.
"Saat melapor ke kantor pusatnya, mereka hanya menerima pengaduan. Meminta data-data saya, lalu mengatakan nanti akan dihubungi lagi," kata Andri.
Untuk pengembalian uang, kata Andri, menurut customer service akan dikembalikan dalam 14 hari kerja. Namun belum ada jaminan.
"Katanya dalam 14 hari kerja. Tapi tidak ada jaminan. Akan dihubungi saja, katanya. Padahal, saya butuh uangnya untuk keperluan saya," kata Andri.
Sebelumnya, Bank Nagari hanya memberikan jaminan bahwa uang nasabah yang dibobol aman dan akan dikembalikan.
"Insya Allah nasabah yang terkena dampak akan menjadi prioritas Bank Nagari untuk menyelesaikannya, rekening mereka di Bank Nagari aman," jelas Sekretaris Perusahaan Bank Nagari, Idrianis kepada Kompas.com, Jumat (6/5/2022) lalu.
Sebelumnya diberitakan, Andri mendapat notifikasi SMS banking ada penarikan uang pada Kamis (5/5/2022). Padahal, dia tidak melakukan penarikan uang.
"Selain itu penarikan dilakukan sebanyak 6 kali. Empat kali sebanyak Rp 2 juta dan dua kali Rp 1 juta. Jarak waktunya pun dekat-dekat. Dimulai pukul 08.03 WIB," ujar Andri yang dihubungi Kompas.com, Sabtu (7/5/2022).
Menurut Andri yang berprofesi sebagai seorang jurnalis ini setelah terkejut dengan adanya notifikasi itu, dirinya langsung menebak bahwa rekeningnya telah dibobol.
Tindakan cepat dilakukannya dengan memindahkan seluruh uangnya ke rekening lain.
"Saya sadar rekening saya telah dibobol. Untung saja limit penarikan saya hanya Rp 10 juta dalam sehari sehingga pembobol hanya bisa menarik Rp 10 juta. Untung lagi ada notifikasi, kalau tidak tentu semuanya bisa ludes," jelas Andri.
Baca juga: Ada Dugaan Pembobolan Rekening Nasabah, Bank Nagari Blokir Transfer dan Tarik Tunai dari Bank Lain
Setelah uangnya dipindahkan ke rekening lain, Andri kemudian melapor ke Bank Nagari terdekat di Lubuk Basung, Agam.
Andri yang tinggal di Padang, memang saat itu sedang berada di kampung merayakan Lebaran.
Saat menerima laporan, petugas menyarankan supaya melapor kembali ke Bank Nagari Pusat di Padang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.