SOLO, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah akan menutup sementara Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) untuk mendukung program revitalisasi kebun binatang tersebut.
Penutupan ini akan dimulai pada 1 Juli 2022 mendatang.
"Nanti per 1 Juli 2022 akan kita tutup untuk revitalisasi," kata Direktur Perumda TSTJ Solo Bimo Wahyu Widodo ditemui seusai acara tradisi Grebeg Syawalan 1443 H di TSTJ Solo, Jawa Tengah, Minggu (8/5/2022).
Baca juga: Gibran Ajak Jan Ethes dan La Lembah Shalat Idul Fitri di Balai Kota Solo
TSTJ akan disulap menjadi kebun binatang modern dan beberapa zona akan ditambahkan dengan mempertimbangkan berdasarkan jenis satwa.
Bimo menyampaikan TSTJ Solo akan dibuka kembali dengan menerima pengunjung atau wisatawan pada Desember 2022.
"Nanti rencana buka lagi Desember 2022. Ada program Natal dan tahun baru biasanya ramai pengunjung," ungkapnya.
Meski tidak menerima kunjungan selama revitalisasi, pihaknya tetap memenuhi kebutuhan pakan satwa koleksi TSTJ. Begitu juga dengan gaji para pegawai sudah disiapkan.
"Program kita tetap berjalan sambil pembangunan. Pakan satwa tetap diusahakan terpenuhi, operasional tetap berjalan," kata dia.
Baca juga: 2 Tahun Tak Digelar, Grebeg Syawalan TSTJ Solo Habiskan 3.000 Ketupat
Sebelumnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan sudah memikirkan pembayaran gaji pegawai hingga ketersediaan pakan satwa selama ditutup untuk revitalisasi.
Putra sulung Presiden Jokowi menambahkan kebun binatang yang terletak di ujung Solo akan ditutup selama enam bulan guna memperlancar proses revitalisasi.
"Lebaran ini masih menerima tamu (pengunjung). Habis itu dengan sangat terpaksa kami tutup dulu selama enam bulan," kata Gibran di sela memaparkan desain TSTJ di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (25/4/2022).
Gibran optimistis revitalisasi TSTJ akan selesai dalam waktu enam bulan, sehingga akhir 2022 TSTJ Solo dapat beroperasi kembali menerima pengunjung.
Baca juga: ASN Pemkot Solo yang Bolos pada Hari Pertama Kerja Pasca-libur Lebaran Akan Disanksi
Selama enam bulan ditutup, kata Gibran, gaji pegawai sudah disiapkan melalui anggaran bantuan tidak terduga (BTT). Setiap bulannya jumlah anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp 300 juta.
Jumlah anggaran yang dikeluarkan tersebut untuk keperluan gaji pegawai, pakan satwa dan gaji dokter hewan yang merawat satwa TSTJ.
Gibran menyampaikan beberapa satwa koleksi TSTJ ada yang diungsikan ke Taman Safari Indonesia. Berapa jumlah satwa yang diungsikan, dirinya tidak menyebut secara detail.
"Satwa nanti ada yang diungsikan dan ada yang perlu tidak diungsikan. Kalau ada yang perlu diungsikan nanti jadi tanggungannya Taman Safari," kata dia.
Baca juga: Dugaan Keracunan di Solo hingga 1 Orang Tewas, Gibran: Jangan Sampai Terulang
Lebih lanjut, Gibran menyampaikan konsep satwa-satwa yang tadinya di dalam kandang akan dikondisikan seperti dengan habitat aslinya.
"Tidak ada lagi konsep kebun binatang pakai kerangkeng. (Pengunjung) tetap jalan kaki. Tidak ada pagar juga, pokoknya nanti ada pemisahnya," jelas Gibran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.