Diduga Terpeleset, Seorang Bocah 11 Tahun Hilang di Sungai Bogowonto Purworejo

PURWOREJO, KOMPAS.com - Seorang bocah 11 tahun hilang saat tengah bermain di Sungai Bogowonto.

Bocah kelas 6 SD tersebut  terpeleset dan tenggelam saat bermain bersama 3 orang temannya di pinggiran sungai tersebut.

Bocah bernama Aiman Ali Syahban (11), warga Baledono, Purworejo, Jawa Tengah, sampai saat ini belum ditemukan. Korban diduga terpeleset dan hanyut di aliran Sngai Bogowonto.

Baca juga: Terseret Ombak, Pengunjung Pantai Penyusuk Bangka Tewas Tenggelam

Kasi Kedaruratan BPBD Iman Tjiptadi menjelaskan, saat itu korban bersama 3 temannya bermain di tepi Sungai Bogowonto.

Lokasi hilangnya bocah tersebut berada di wilayah Kelurahan Baledono Plaosan RT 02 RW 02 Kecamatan  Purworejo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah sekitar pukul 15.30 WIB.

"Awalnya 3 anak bermain di pinggiran sungai bogowonto, lalu tiba-tiba korban berlari ke tengah kedung dan akhirnya tenggelam," kata Imam saat dikonfirmasi usai pencarian pada Jumat (6/5/2022).

Korban sempat terlihat meminta tolong hingga tiga kali kepada teman-temannya.

Hingga jarak sekitar 100 meter ke arah selatan korban masih terlihat. Namun saat warga lain mencoba menolong, korban sudah tidak terlihat dan hingga kini belum ditemukan.

"Personil BPBD Kabupaten Purworejo menyisir lokasi korban dari mulai tenggelam hingga terakhir terlihat tapi belum ketemu," katanya.

Baca juga: Jalanan Macet, Evakuasi Wisatawan Pingsan di Danau Toba Lewat Jalur Air

Untuk mencari keberadaan bocah tersebut, BPBD Kabupaten Purworejo menenerjunkan 8 personil.

Selain itu, Basarnas, relawan, PMB rescue dan masyarakat juga turut membantu pencarian.

"Hasil koordinasi dengan Basarnas Jogja pencarian dilanjut besok pagi mulai jam 07.00 WIB, menggunakan perahu dan body rafting, untuk sementara malam ini hanya pantauan-pantauan saja," tutur dia.

Sebelum kejadian, korban sempat mengabadikan moment bermain bersama teman-temannya melalui kamera handphone miliknya. 

"Ya udah jam berapa kita mau berenang kesana," ucap korban pada video dokumentasi di handphone miliknya.