KOMPAS.com - Farhan (23), warga Desa Pulo Pineung Meunasah Dua Jangka, Bireuen, Aceh ditemukan tewas mengapung di dalam sumur tua pada Selasa (3/5/2022) pagi.
Sumur tersebut berada di kebun milik Aman Surya (50) di Dusun Lhok Weng, Desa Bugak Mesjid, Kecamatan Jangka.
Saat itu pemilik kebun sedang ke kebun dan saat mencuci kaki di dekat sumur, ia mencium bau busuk.
Karena takut, ia pun segera ke pemukiman dan melapor ke warga. Saat dicek ternyata ada mayat dalam posisi tertelungkup di dalam sumur dengan luka di leher.
Baca juga: Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Kupang, Polda NTT Tetapkan Satu Tersangka Baru
Belakangan mayat tersebut diketahui bernama Farhan. Ia selama ini kerja di Banda Aceh dan pulang menjelang Lebaran.
Pihak keluarga mengaku Farhan terakhir kali meninggalkan rumah beberapa hari sebelum Lebaran.
Sejak saat itu, keberadaan Farhan tak diketahui hingga akhirnya ia ditemukan tewas di dalam sumur.
Selain itu, warga juga menemukan motor milik korban yang berjarak sekitar 100 meter dari lokasi sumur.
Baca juga: Bantu Mantan Kasatpol PP Makassar Lakukan Pembunuhan, 2 Oknum Polisi Terancam Dipecat
Dari hasil pemeriksaan, Ism tega membunuh teman baiknya karena pelaku dendam korban menggadaikan ponsel miliknya dan tak kunjung dikembalikan.
Kasus tersebut berawal saat dua bulan lalu, korban meminjam ponsel milik pelaku. Ponsel tersebut kemudian digadaikan ke orang lain sebesar Rp 1 juta.
Uang gadai HP tersebit kemudian digunakan korban untuk ongkos merantau ke Banda Aceh.
Pelaku kemudian beberapa kali menagih ponsel tersebut, namun korban menjanjikan akan mengembalikan ponsel pada 17 Ramadhan.
Namun janji tersebut tak ditepati hingga akhirnya pelaku emosi dan merencanakan pembunuhan.
Di hari pembunuhan, Sabtu (30/4/2022), pelaku mengajak korban untuk bertemu dan mengajaknya untuk konsumsi narkoba.
Saat bertemu, korban sudah menyiapkan pisau dapur dari rumah.
Di malam kejadian, mereka berhenti di lokasi dekat sumur. Korban kemudian memainkan ponselnya, dan pelaku menontonnya dari belakang karena tak punya ponsel.
Baca juga: Waria di Minahasa Tewas Dibunuh secara Sadis dan Dimutilasi
Sejak dua bulan terakhir, ponsel milik pelaku digadaikan oleh korban.
“Pembunuhan sepertinya sudah direncanakan, salah satunya mengajak korban mencari narkotika jenis sabu, konsumsi bersama dan tersangka sudah membawa pisau dapur,” ujar Kapolres Bireuen AKBP Mike Hardy Wirapraja.
Pelaku kemudian membunuh korban dengan pisau dapur yang ia bawa dan membuang mayat korban di dalam sumur tua untuk menghilangkan jejak.
Pembunuhan terjadi saat korban sedang bermain game di ponselnya. Setelah dibunuh, mayat korban diseret sejauh 15 meter dan dimasukkan dalam sumur tua.
Baca juga: Identitas Mayat Wanita Tanpa Busana Terungkap, Ternyata Dibunuh Cucu Keponakan