Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Tak Boleh Memakai Baju Berwarna Hijau di Pantai Selatan? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Kompas.com - 06/05/2022, 19:02 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Pantai Selatan yang membentang dari Selat Bali hingga Selat Sunda menjadi buruan wisatawan terlebih di saat libur Lebaran.

Namun, ada mitos yang diyakini masyarakat bahwa pengunjung dilarang menggunakan baju berwarna hijau di Pantai Selatan.

Mitos ini terkait dengan cerita yang berkembang mengenai Nyai Roro Kidul sebagai penguasa Pantai Selatan yang senang dengan warna hijau. Faktor tersebut digunakan saat memilih manusia sebagai pasukannya.

Lalu, hilangnya seseorang di Pantai Selatan sering dijadikan bukti kebenaran cerita tersebut.

Berikut ini hubungan baju berwarna hijau dengan hilangnya seseorang di Pantai Selatan.

Larangan Baju Berwarna Hijau di Pantai Selatan

Melansir dari laman sonora.id, Widodo Pranowo,Peneliti Madya Bidang Oseanografi Terapan Pusat Riset Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan mengatakan bahwa larang menggunakan baju berwarna hijau dapat dijelaskan secara logis, bukan sekedar mitos yang beredar.

Baca juga: Gelombang Pantai Selatan Alami Kenaikan, Ini Imbauan buat Wisatawan

Menurutnya, penggunaan baju berwarna hijau dapat mempersulit proses penemuan korban yang terseret arus bahkan hingga tenggelam.

Ia menyarankan para wisatawan untuk memakai baju berwarna mencolok, seperti jingga atau merah muda.

Selain itu, wisatawan diminta untuk mengenali daerah Rip Current (arus air yang mengalir kuat ke arah laut dari sekitar pantai) jika berdiri menghadap laut.

Lokasi Rip Current yang sebaiknya dihindari adalah lokasi permukaan air yang tenang, namun diapit gelombang pecah di bagian kanan dan kirinya.

Sementara, Husin Alatas, Guru Besar Fisika Teori FMIPA, Universitas Pertanian Bogor menyebutkan warna merupakan efek persepsi dari mata manusia ketika menerima cahaya.

Sehingga, setiap orang dapat memiliki persepsi berbeda terkait dengan warna.

Selain warna biru, warna laut juga bisa hijau, merah atau apapun tergantung organisme apa saja yang terdapat di permukaan atau pada bagian bawahnya.

Baca juga: Bukit Pengilon Yogyakarta, Tempat Nikmati Pemandangan Pantai Selatan dari Ketinggian

Menurutnya, himbauan untuk tidak menggunakan warna hijau cukup masuk akal. Terutama jika, area laut terkait cenderung berwarna hijau.

"Cukup masuk akal, kalau area laut terkait berwarna hijau tentunya," terang dia yang dilansir Kompas.com (17/08/2020).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com