Saat itu, korban tengah mabuk berat hingga tak sadarkan diri.
Pada saat terbangun, korban terkejut mendapati pakaian bagian bawahnya terbuka. Tak hanya itu, korban juga menemui adanya bekas berhubungan badan.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Tanjungpinang AKP Awal Syaban, menuturkran, berselang tiga hari, tukang ojek itu hendak beraksi kembali.
Namun, karena korban dalam keadaan sadar, korban langsung menolak. Korban lantas melaporkan Ar ke Polres Tanjungpinang.
"Ar berusaha melakukan tindak persetubuhan terhadap korban. Tapi korban tidak mau. Di situlah korban tahu kalau Ar yang melakukan perbuatan sebelumnya," ungkapnya, Kamis.
Baca selengkapnya: Seorang Tukang Ojek Ditangkap Setubuhi Penumpangnya, Pelaku Beraksi Saat Korban Mabuk Berat
Kasus hepatitis akut misterius yang menjangkiti beberapa anak di Jakarta, mendapat perhatian dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten.
Kepala Dinkes Banten dr. Ati Pramudji Hastuti meminta warga untuk mewaspadai penyakit yang menyerang anak-anak itu.
"Pemprov Banten meminta warga waspada akan penyakit hepatitis misterius yang menyerang anak-anak. Meskipun untuk Banten sendiri belum ditemukan adanya kasus tersebut," jelasnya, Rabu (4/5/2022).
Untuk mencegah terserang hepatitis akut, Ati meminta masyarakat untuk selalu menerapkan pola hidup sehat dan bersih.
"Lakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan," paparnya.
Baca selengkapnya: Banten Waspadai Hepatitis Akut Misterius yang Serang Anak-anak
Kasus penculikan seorang wanita asal Kabupaten Tabanan, Bali, berinisial DAT (19), ternyata rekayasa.
DAT yang mengaku jadi korban penculikan, terpaksa merekayasa cerita karena takut dimarahi suaminya saat pulang larut malam bersama teman prianya.
Ia mengarang cerita bahwa dirinya dibawa ke Taman Ayun Mengwi, Badung, Bali, dan hendak diperkosa oleh tiga pelaku.
Kapolres Tabanan AKBP Renefli Dian Candra menerangkan, terbongkarnya cerita rekayasa penculikan itu bermula dari keterangan DAT yang berubah-ubah.
"Karena itu, rekayasa itu tidak ada semua (pelaku). Jadi dari awal dia sudah berubah-ubah karena merangkai cerita,” tuturnya.
Baca selengkapnya: Bukan Diculik, Wanita di Bali Rekayasa Cerita karena Takut Dimarahi Suami lantaran Pulang Malam dengan Teman Pria
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Tanjung Pinang, Elhadif Putra; Kontributor Serang, Rasyid Ridho | Editor: Rachmawati, I Kadek Wira Aditya, Reni Susanti)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.