Ia menjelaskan, oli bekas diletakkan di bagian bawah tabung berisi air bersih. Saat oli bekas dibakar, air dalam tabung lama kelamaan mendidih. Lalu, uapnya menjadi pemicu keluarnya api dari nosel atau pipa yang dibuat sebagai jalur keluar api.
Api yang dihasilkan memang awalnya akan merah dan berasap hitam. Namun, lama-kelamaan, air bersih dalam tabung seakan memiliki peran sebagai pengatur nyala dan warna api itu sendiri.
‘’Saya memasak dengan dua kompor. Dalam 1 jam 20 menit, sekitar 7 liter habis. Kalau dihitung hitung jauh lebih irit dari elpiji. Meski pancinya hitam, lebih mudah dibersihkan ketimbang kompor minyak tanah atau kayu api. Baunya juga jauh lebih tajam kompor minyak tanah,’’ jelasnya.
Dijadikan contoh dan diberdayakan
Maskur sebelumnya menjabat Lurah di Tanjung Harapan. Saat ini dia merupakan PNS di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan.
Maskur sepertinya memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap lingkungan. Sebelum berinovasi dengan kompor oli bekas, Maskur menggagas bank sampah ‘Karya Bersama’ di Tanjung Harapan yang merupakan sentra rumput laut.
Ia menggandeng Pemerintah Daerah melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan bekerja sama dengan Pertamina EP. Bank Sampah tersebut berfokus pada pengelolaan limbah plastik yang dihasilkan pembudi daya rumput laut.
‘’Bank sampah mengajarkan mereka membuat pelampung modern, berupa bola pelampung dari limbah botol bekas. Selain lebih tahan lama, bola pelampung bisa digunakan terus menerus. Berbeda dengan botol minuman bekas yang hanya sekali pakai,’’ jelasnya.
Maskur berencana akan terus mengembangkan kompor oli bekas. Ia akan menyempurnakan kekurangannya. Mulai dari bagaimana mengakali agar asap tidak hitam hingga menganjurkan masyarakat menggunakan kompor oli bekas.
‘’Selain menyelamatkan ancaman pencemaran limbah oli bekas, kompor oli bekas ini juga menjadi alternatif dari kelangkaan elpiji yang selama ini terjadi,’’ ujar Maskur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.