Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Sempat Diperbaiki, Jembatan Lembah Dieng di Malang Ambrol Lagi

Kompas.com - 01/05/2022, 15:24 WIB
Nugraha Perdana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi


MALANG, KOMPAS.com - Jembatan Lembah Dieng yang berada di di Perum Lembah Dieng, Kota Malang, Jawa Timur (Jatim) kembali ambrol. Kejadian itu terjadi pada Sabtu (30/4/2022) sekitar pukul 23.00 WIB.

Terlihat seluruh badan jalan dari jembatan sudah berada di bawah sungai. Dimensi jembatan yang putus tersebut memiliki tinggi 20 meter, panjang 25 meter dan lebar 12 meter.

"Saya semalam tidak disini, tapi orang-orang bilang katanya kejadiannya kemarin (30/4/2022) malam, itu sebelumnya pilar jembatannya sudah menggantung," kata salah satu pemilik toko kelontong di sekitar lokasi, Eko, Minggu (1/5/2022). 

Baca juga: Jembatan Lembah Dieng Ambrol, Pemkot Malang Bakal Panggil Pengembang

Dia mengatakan sebenarnya jembatan tersebut sempat akan dilakukan perbaikan. Namun. belum sempat dikerjakan, jembatan tersebut sudah terlanjur ambrol seluruhnya

"Kalau nggak salah ada orang perumahan itu beberapa waktu lalu ngecek jembatan, mungkin mau diperbaiki tapi sudah terlanjur ambruk, jembatannya sudah lama itu mungkin sudah waktunya perbaikan," katanya.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Sementara itu, akses kendaraan bermotor dipastikan terputus. Warga yang tinggal di Perum Lembah Dieng terpaksa melewati jalur lain untuk keluar dan masuk kawasan tersebut. 

"Kalau mau ke perumahan ya harus muter lewat kampung Sumberejo, terus di police line itu sudah lama beberapa minggu lalu," katanya.

Sebenarnya penutupan jalur melalui jembatan sudah dilakukan sebelumnya karena sudah dua kali terjadi longsor. Pertama, pada Jumat (18/3/2022) bagian pilar jembatan ambrol sehingga sudah dalam posisi menggantung. Kemudian pada awal April sebagian jalan di jembatan tersebut juga ambrol.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Malang, Diah Ayu Kusuma Dewi mengungkapkan pihaknya belum bisa melakukan perbaikan terhadap jembatan tersebut. 

Hal ini dikarenakan pihak pengembang dari perumahan tersebut belum menyerahkan dokumen PSU (Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum). Sehingga perbaikan jembatan masih menjadi tanggung jawab dari pihak perumahan.

"Sampai saat ini belum ada dokumen penyerahan PSU dari perumahan tersebut. Tetapi kami sudah berkoordinasi dengan Pak Hatta (selaku pengembang). Beliau menyampaikan akan melakukan perbaikan, karena masih tanggung jawab beliau," katanya.

Meski begitu dia mengaku belum dapat memastikan kapan pengembang akan memulai proses perbaikan terhadap jembatan itu. Saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Malang hanya bisa menunggu. 

"Jembatan tersebut belum diserahkan oleh pengembang pada Pemkot Malang maupun Pemkab Malang. Kenapa kok belum menyerahkan ? beliau menyampaikan karena pengembangan perumahan masih berlangsung. Beliau bermaksud menyerahkan apabila semua sudah selesai," kata Diah melalui pesan WhatsApp pada Minggu (1/5/2022)..

Pemkot Malang juga akan terus mendorong pihak pengembang untuk memberikan PSU yang ada. Menurutnya akan lebih memudahkan pemerintah melakukan perbaikan jembatan. 

Namun, Diah juga menjelaskan bahwa Pemkot Malang tidak bisa menerima jika tidak dalam keadaan yang baik.

"PSU yang kita terima harus dalam keadaan baik sehingga dia harus benerin dulu supaya kita bisa menerima," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com