Ia tiba di pintu masuk Pelabuhan Gilimanuk sekitar pukul 05.00 Wita.
Sekitar pukul 08.30 Wita, dia lalu membeli tiket penyeberangan untuk tiga orang. Sementara itu, suaminya dan anaknya antre di loket pengecekan tiket penyeberangan.
Ia berhasil membeli tiket sekitar pukul 09.00 Wita, tetapi tak menemukan suaminya di area pintu masuk atau di loket pengecekan tiket penyeberangan.
"Tadi pagi sampe subuh di sini, saya mau beli tiket suami suruh tunggu di depan (area pengecekan tiket penyeberangan)," katanya dalam keadaan panik.
Ia tampak bingung dan kelelahan akibat padatnya antrean di pintu masuk pelabuhan dan loket pengecekan tiket penyebrangan. Ia tak bisa menemukan suaminya.
Selain itu, AB tidak bisa berkomunikasi dengan suaminya karena ponselnya dititipkan kepada suami.
Ia pasrah dan berharap bertemu suaminya di area pengecekan loket masuk area Pelabuhan Gilimanuk.
"Karcisnya (tiket penyeberangan) sama saya dan enggak bawa ponsel, ini saja salahnya," katanya.
Sementara itu, pihak Pelabuhan Gilimanuk dan Polres Jembrana belum memberi keterangan terkait kepadatan dan kemacetan lalu lintas ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.