Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arus Lalu Lintas di Puncak Bogor Macet, Antrean Kendaraan Mengular dari Simpang Gadog

Kompas.com - 29/04/2022, 18:25 WIB
Afdhalul Ikhsan,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Kondisi arus lalu lintas kendaraan di Jalur Puncak Bogor, Jawa Barat, padat pada Jumat (29/4/2022) petang atau H-3 Lebaran.

Kondisi kepadatan atau kemacetan tersebut terpantau terjadi dari Simpang Gadog sampai arah Pasir Muncang.

Pantauan Kompas.com, antrean kendaraan mengular dari Simpang Gadog dari mulai pukul 16.40 WIB sampai petang ini.

Baca juga: 4 Titik Rawan Macet di Jalur Puncak Bogor Saat Mudik Lebaran 2022

Kendaraan roda empat dan roda dua hingga bus pariwisata terlihat mengantre keluar dari exit Gerbang Tol (GT) Ciawi dan atau dari lampu merah Gadog, Ciawi menuju arah atas Puncak Bogor.

Sejumlah petugas terlihat mengatur lalu lintas untuk mengular antrean kendaraan yang tersendat di jalur tersebut.

Akibat kemacetan ini kendaraan roda dua terlihat maju perlahan dan sering kali berhenti.

Baca juga: Menhub Ungkap 3 Titik Rawan Macet di Puncak Bogor, akan Diterapkan Ganjil-Genap, Contraflow hingga One Way

Sementara itu dari arah sebaliknya atau menuju arah bawah atau Jakarta cenderung sedikit lancar.

Kanit Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan, dan Patroli (Turjawali) Satlantas Polres Bogor Ipda Ardian mengatakan, kemacetan terjadi karena adanya pertemuan pengendara dengan masyarakat sekitar yang sedang ngabuburit atau belanja takjil.

Terlebih, jelang akhir pekan kali ini juga memang bertepatan dengan situasi mudik lebaran.

"Jadi yang arus mau ke atas ini tersendat karena ada pertemuan dengan kendaraan warga sekitar yang mau buka puasa. Makanya terhambat (macet), ya kurang lebih 800 meter," ujar Ardian saat ditemui di Simpang Gadog, Jumat.

Ardian memastikan, kemacetan tersebut akan berakhir usai Maghrib atau berbuka puasa.

"Nah, apabila sudah tiba azan maghrib itu terus masyarakat sudah kembali ke kediaman masing-masing untuk berbuka puasa ya nanti lancar dengan sendirinya," ujarnya.

"Penyebabnya aktivitas masyarakat yang mencari takjil untuk buka puasa, iya ngabuburit, tapi kan macetnya cuma sebentar," imbuhnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Tiga Kecamatan di Wonosobo Dilanda Longsor, Dua Orang Dilaporkan Tewas

Tiga Kecamatan di Wonosobo Dilanda Longsor, Dua Orang Dilaporkan Tewas

Regional
Dua Desa di Lombok Tengah Bersitegang, Kapolres Imbau Jaga Kondusivitas

Dua Desa di Lombok Tengah Bersitegang, Kapolres Imbau Jaga Kondusivitas

Regional
Aktivis Lingkungan Karimunjawa Terjerat UU ITE Berhasil Keluar Sel, Penahanan Ditangguhkan

Aktivis Lingkungan Karimunjawa Terjerat UU ITE Berhasil Keluar Sel, Penahanan Ditangguhkan

Regional
'Prank' Terjun ke Sumur Gara-gara Warisan, Pria di Banyumas: Ini Saya Tidak Ditolong?

"Prank" Terjun ke Sumur Gara-gara Warisan, Pria di Banyumas: Ini Saya Tidak Ditolong?

Regional
Keluarga Korban Erupsi Gunung Marapi Dipungut Biaya Visum dan Ambulans, Uang Dikembalikan

Keluarga Korban Erupsi Gunung Marapi Dipungut Biaya Visum dan Ambulans, Uang Dikembalikan

Regional
Ruang Farmasi dan Rawat Jalan RSUD M.Ashari Pemalang Terbakar, Pengunjung Panik

Ruang Farmasi dan Rawat Jalan RSUD M.Ashari Pemalang Terbakar, Pengunjung Panik

Regional
Detik-detik Pelajar SMK Tewas Dianiaya Oknum Polisi di Subang, Sempat Kejar-kejaran dan Dipukuli

Detik-detik Pelajar SMK Tewas Dianiaya Oknum Polisi di Subang, Sempat Kejar-kejaran dan Dipukuli

Regional
28 Titik di Jalur Kerata Api Daop 5 Purwokerto Rawan Bencana

28 Titik di Jalur Kerata Api Daop 5 Purwokerto Rawan Bencana

Regional
Kapal Berbendera Panama Lontarkan Sinyal Bahaya, Ternyata dari Kotak yang Dibuang ke Laut

Kapal Berbendera Panama Lontarkan Sinyal Bahaya, Ternyata dari Kotak yang Dibuang ke Laut

Regional
Selundupkan Sabu, 12 Warga Medan Ditangkap di Bima

Selundupkan Sabu, 12 Warga Medan Ditangkap di Bima

Regional
Satpol PP DIY Dapat Seragam Baru Desainer dari Keraton Yogyakarta

Satpol PP DIY Dapat Seragam Baru Desainer dari Keraton Yogyakarta

Regional
Tim SAR Hentikan Pencarian Balita 4 Tahun di Mataram yang Hilang Terseret Arus Sungai

Tim SAR Hentikan Pencarian Balita 4 Tahun di Mataram yang Hilang Terseret Arus Sungai

Regional
3 Warga Aceh Pembawa Kabur 6 Warga Rohingya Menuju Malaysia Ditangkap

3 Warga Aceh Pembawa Kabur 6 Warga Rohingya Menuju Malaysia Ditangkap

Regional
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran, Tiga Desa di Boyolali Dilanda Hujan Abu

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran, Tiga Desa di Boyolali Dilanda Hujan Abu

Regional
Sosok Kakek 70 Tahun di Balik Penyelundupan Pengungsi Rohingya ke Aceh...

Sosok Kakek 70 Tahun di Balik Penyelundupan Pengungsi Rohingya ke Aceh...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com