Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD Provinsi Bengkulu Temukan 2 Pabrik Sawit yang Turunkan Harga TBS Sepihak

Kompas.com - 29/04/2022, 09:12 WIB
Firmansyah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Inspeksi mendadak Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu ke sejumlah pabrik crude palm oil (CPO) di Provinsi Bengkulu menemukan penurunan harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit dilakukan tidak transparan dan sepihak oleh perusahaan.

Anggota komisi II DPRD Provinsi Bengkulu, Usin Abdisyah Sembiring menyatakan, pihaknya menyidak dua pabrik CPO yakni PT. Agrindo Indah Persada (AIP) dan PT. Bengkulu Sawit Lestari (BSL) II.

Hasil sidak ditemukan Pabrik CPO tersebut tidak transparan dalam melakukan penurunan harga TBS kelapa sawit.

Baca juga: Jelang Lebaran, Petani Kelapa Sawit Merugi karena Harga TBS Anjlok 60 Persen

"Kita sengaja menyidak dua pabrik CPO guna mengetahui secara pasti alasan diturunkannya harga TBS yang berdampak terhadap perekonomian petani kelapa sawit," kata anggota Komisi II DPRD provinsi Bengkulu, Usin Abdisyahputra Sembiring dalam rilis tertulisnya pada kompas.com, Kamis (28/4/2022).

"Apalagi saat ini sama-sama kita ketahui penurunan harga TBS itu bertentangan dengan Surat Edaran (SE) Direktorat Jendral Perkebunan Kementerian Pertanian," sambungnya.

Dua pabrik CPO yang disidak itu tidak memiliki kebun kelapa sawit inti, sehingga hanya mengandalkan TBS dari kebun masyarakat.

“Untuk sementara DPRD berkesimpulan, penurunan harga TBS terkesan dilakukan sepihak oleh perusahaan," ungkapnya.

Untuk diketahui, dalam sepekan harga TBS sudah turun beberapa kali.

Mulai dari Rp 3.140 turun menjadi Rp 3.090 per kg, kemudian turun lagi menjadi Rp 2.990 per kg. Dan saat ini semakin murah menjadi Rp 800 per kg.

Artinya, terdapat selisih harga yang seharusnya bisa menjadi atensi pemerintah daerah terhadap pabrik CPO.

Dia berkata, harus diambil sikap tegas untuk menyikapi penurunan harga TBS yang dilakukan secara sepihak, di luar ketetapkan tim yang menetapkan harga TBS.

"Silakan pemerintah daerah mengevaluasi pabrik CPO yang bisa merusak kesejahteraan para petani dan tidak membuat perekonomian masyarakat tumbuh," ujar Usin.

Baca juga: Polisi Tangkap 9 Pencuri Kelapa Sawit di Gunung Mas Kalteng

Sebelumnya Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan, setelah keluarnya Surat Edaran (SE) yang dibuat, jika ada pabrik CPO yang diduga nakal, agar dilaporkan dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) akan berkoordinasi dengan Pemda setempat untuk mengambil langkah-langkah, bisa berupa sangsi dan lain sebagainya.

“Kita minta pabrik CPO tidak menurunkan harga TBS secara sepihak. Jika ada silakan sampaikan dan akan ada sikap tegas nantinya,” kata Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah.

Di Bengkulu akibat harga TBS sawit merosot petani membiarkan buah kelapa sawitnya membusuk. Petani mengaku merugi apabila terus memanen sawit bila harga sudah menyentuh Rp 800 per kilogram.

Anggota Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu yang melakukan sidak adalah Jonaidi didampingi Usin Abdisyahputra Sembiring, Sri Rezeki, dan Irwan Eriadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggi Kolom Erupsi Eksplosif Gunung Ruang Sulut Capai 3.000 Meter

Tinggi Kolom Erupsi Eksplosif Gunung Ruang Sulut Capai 3.000 Meter

Regional
Gunung Ruang Status Tanggap Darurat, 11.615 Penduduk Harus Mengungsi

Gunung Ruang Status Tanggap Darurat, 11.615 Penduduk Harus Mengungsi

Regional
Skenario Menantu Rencanakan Pembunuhan Mertua di Kendari, Ajak Eksekutor Begal Korban

Skenario Menantu Rencanakan Pembunuhan Mertua di Kendari, Ajak Eksekutor Begal Korban

Regional
2,1 Juta Kendaraan Pribadi Keluar Masuk Jateng Selama Lebaran 2024

2,1 Juta Kendaraan Pribadi Keluar Masuk Jateng Selama Lebaran 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Regional
Erupsi Gunung Ruang, PVMBG: Ada 2 Kampung Terdekat Berjarak 2,5 Km

Erupsi Gunung Ruang, PVMBG: Ada 2 Kampung Terdekat Berjarak 2,5 Km

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Percekcokan Pemuda Berujung Saling Serang di Kota Tual Maluku, 1 Korban Tewas

Percekcokan Pemuda Berujung Saling Serang di Kota Tual Maluku, 1 Korban Tewas

Regional
Ayah Perkosa Anak Kandung sampai Hamil di Banten, Sempat Temani Persalinan

Ayah Perkosa Anak Kandung sampai Hamil di Banten, Sempat Temani Persalinan

Regional
Melihat Kesibukan Warga Jawa Tondano Menyambut 'Bakdo Kupat'

Melihat Kesibukan Warga Jawa Tondano Menyambut "Bakdo Kupat"

Regional
Motif Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Sakit Hati karena Tak Dianggap

Motif Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Sakit Hati karena Tak Dianggap

Regional
Silsilah RA Kartini, Pejuang Emansipasi yang Berdarah Biru

Silsilah RA Kartini, Pejuang Emansipasi yang Berdarah Biru

Regional
Korban Meninggal Bentrok di Tual Maluku Dimakamkan

Korban Meninggal Bentrok di Tual Maluku Dimakamkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com