SOLO, KOMPAS.com - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas 1 Solo, Jawa Tengah, kembali disorot Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) asal Fraksi NasDem, Eva Yuliana.
Hal tersebut, terlihat saat Eva Yuliana berkunjungan di Rutan Kelas 1 Solo pada Rabu (27/4/2022).
Dalam kunjung ini, Eva menyoroti kondisi layanan kesehatan Rutan Kelas 1 Solo, terlepas ada rencana dipindah ke Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
"Terkait dengan masalah kesehatan, menjadi perhatian. Kita kemudian persoalan ambulans dan juga Dokter serta petugas kesehatan yang terbatas yang dimiliki oleh rutan ini," kata Eva Yuliana saat di Rutan Kelas 1 Solo, Rabu (27/4/2022).
Baca juga: Petugas Temukan Kaca hingga Gunting Kuku Saat Periksa Sel Warga Binaan di Rutan Karimun
Sebab terhitung hari ini, Rutan yang berada di tengah Kota Solo ini menampung 562 warga binaan. Dengan tenaga medis terbatas mengurangi pelayanan kesehatan di dalam rutan
"Ini menjadi evaluasi saya, diperhatikan karena orang sakit itu tidak terencana, kita ada keterbatasan, waktu keterbatasan, fasilitas, pelayanan kesehatan untuk membawa ke rumah sakit," jelas Eva.
Selain memperhatikan masalah kesehatan, Eva Yuliana juga menyoroti kualitas makanan yang diterima warga binaan.
Sementara itu, Kepala Rutan Kelas I Solo, Urip Dharma Yoga mengakui adanya keterbatasan pelayanan kesehatan karena kurangnya tenaga kesehatan.
"Dengan kapasitas saat ini 500an warga binaan, hanya ada tiga perawat dan dokter satu. Seharusnya mungkin ada 10 tenaga kesehatan lagi karena sistem shift," kata Urip Dharma Yoga.
Baca juga: Sidak Petugas Gabungan di Rutan Kelas II B Boyolali, Ini yang Ditemukan
Urip menambahkan dalam satu hari, sekitar 100 warga binaan yang memerlukan pelayanan medis, dengan keluhan beragam.
"Ya satu orang saat ini (kuwalah), dalam setiap hari itu naik turun 100 orang, tiap hari sakit. Ada yang mengeluhkan gatal, pusing karena masuk ke sini banyak pikiran, mungkin pusing, beragam," jelasnya.