Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polres Magelang Kota Urus Izin Pesta Kembang Api Malam Takbiran ke Polda Jateng

Kompas.com - 27/04/2022, 17:20 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com- Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Magelang Kota AKBP Yolanda Evelyn Sebayang menyatakan, saat ini pihaknya masih mengurus izin pelaksanaan pesta kembang api pada malam takbir Idul Fitri 1443H/2022 yang rencananya akan digelar di Alun-alun Kota Magelang, Jawa Tengah.

"Kita masih mengurus izinnya, yang mengeluarkan izin boleh atau tidak (rencana kembang api) nanti Polda Jateng," kata Yolanda ditemui di Mapolres Magelang Kota, Jawa Tengah, Rabu (27/4/2022).

Jika wacana tersebut diizinkan, lanjut Yolanda, pihaknya akan menerapkan skenario penutupan Alun-alun Kota Magelang dari kendaraan bermotor atau Car Free Night.

Baca juga: Malam Takbir, Pemkot Magelang Berencana Bikin Pesta Kembang Api di Alun-alun

Akses kendaraan menuju pusat kota tersebut akan dialihkan ke jalur-jalur alternatif dan disiapkan kantong-kantor parkir.

Skenario tersebut akan diberlakukan sejak sore hingga kembang api selesai dinyalakan pada malam Lebaran 1443H/2022.

"Kalau jadi, nanti akan ada pembatasan. Alun-alun akan ditutup. Car Free Night mulai jam 17.00 WIB sampai malam," imbuh Yolanda,

Walaupun demikian Yolanda memastikan, ada catatan yang harus dilakukan apabila pesta kembang api dilaksanakan, yakni tidak boleh ada kerumunan massa.

Masyarakat tidak perlu berbondong-bondong melihat kembang api di Alun-alun, karena bisa disaksikan dari kejauhan.

"Melihat kembang api tidak harus di titik dimana kembang api dinyalakan. Tidak perlu berkumpul, dari rumah masing-masing juga bisa," tandas Yolanda. 

Baca juga: Tiada Barongsai dan Pesta Kembang Api di Kelenteng Hok Tik Bio pada Imlek Tahun Ini

Lebih lanjut, Yolanda menjelaskan, wacana kembang api pada malam Lebaran 1443 H itu muncul karena sebagai antisipasi maraknya penyalaan petasan atau mercon setiap malam Lebaran dan usai shalat Idul Fitri.

Menurutnya, tradisi tersebut sangat membahayakan, bahkan sudah banyak kejadian kebakaran rumah, hingga korban tewas akibat penyalaan mercon.

"Sebetulnya wacana melaksanakan kembang api itu untuk mengimbau masyarakat agar jangan bawa mercon. Ada tradisi, kebiasan kalau takbir keliling di kampung-kampung pakai mercon, habis shalat Id juga," kata Yolanda.

"Contohnya sudah banyak kejadian mercon akibatnya kebakaran rumah. Maka kita sarankan pakai kembang api, dan Wali Kota Magelang ingin ada sesuatu yang baru setelah dua tahun tidak ada kegiatan apapun saat Lebaran," lanjut Yolanda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com