Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Status Gunung Anak Krakatau Siaga, Indonesia Care Terjunkan Tim Relawan di Pesisir Pandeglang Banten

Kompas.com - 26/04/2022, 22:35 WIB
I Kadek Wira Aditya

Penulis

KOMPAS.com - Masyarakat pesisir di Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten mulai merasakan adanya peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau sejak beberapa hari terakhir.

Suara gemuruh dan hujan abu mulai dirasakan masyarakat di kawasan pesisir.

"Kita kadang sulit tidur. Lebih waspada. Suara gemuruh dan dentuman saat malam dan cuaca hujan sering terdengar dari puncak Gunung Anak Krakatau. Tapi masyarakat sepertinya sudah menganggap biasa," ujar Siti Nurkhafsoh Relawan Indonesia Care yang juga warga pesisir Panimbang, dari rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (26/4/2022).

Baca juga: Aktivitas Gunung Anak Krakatau Meningkat, Basarnas Lampung Minta Warga Waspada Abu Vulkanik

Getaran seismik, kata Siti, juga kadang terasa dan semakin rutin dirasakan masyarakat.

"Pasir abu vulkanik juga sudah mulai turun tipis-tipis bila arah angin mengarah ke sini," imbuhnya.

Selain Siti, Imron warga Pandeglang lainnya juga mengaku adanya kekhawatiran atas peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau.

Baca juga: Data Aktivitas Gunung Anak Krakatau, dari Waspada hingga Siaga

"Beberapa kali gempa kami rasakan di sini. Kami khawatir gempa-gempa yang sering terjadi dan bersumber dari patahan sesar di selatan Pulau Jawa itu dapat membangunkan Anak Krakatau dan kembali menimbulkan letusan hebat seperti tahun 1883 lalu," ujar Ketua RT di Kampung Jalupang, Desa Citereup, Panimbang, Pandeglang.

Terkait hal itu, Managing Director Indonesia Care Rahadiansyah mengatakan saat ini siaga dan terus memantau kondisi Gunung Anak Krakatau melalui para relawan pesisirnya.

"Selain memantau melalui CCTV dan menara pantau PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi), kami juga menerjunkan tim relawan lokal yang tinggal di pesisir untuk memantau kondisi. Bila eskalasi aktivitas gunung meningkat, relawan akan membantu pemerintah dan lembaga lainnya untuk mengarahkan masyarakat menuju jalur-jalur evakuasi menjauh dari kawasan bibir pantai," ujarnya.

Selain itu, Rahardiansyah menghimbau masyarakat tidak panik namun tetap waspada.

"Siagakan selalu tas yang sudah terisi kebutuhan darurat seperti alat P3K, senter, baju, jas hujan, peralatan mandi, dokumen penting serta kebutuhan makanan siap santap dalam satu tas siaga bencana. Taruh tas di dekat akses keluar rumah dan mudah terlihat," ujarnya.

Selain itu, bagi warga pesisir, ia mengimbau untuk memperhatikan dengan jeli tinggi muka air laut.

"Bila terjadi penyusutan tiba-tiba dalam waktu singkat, segera evakuasi keluarga ke lokasi yang lebih tinggi dan jauhi bibir pantai. Sedapat mungkin bergerak menjauh hingga dipastikan aman," katanya.

Di momen hari kesiapsiagaan bencana tanggal 26 April ini, lanjutnya, Indonesia Care mengingatkan agar setiap diri bisa menjadi penyelamat, minimal bagi dirinya sendiri.

"Caranya dengan meningkatkan kesiapsiagaan dan pengetahuan tentang kebencanaan. Terus upgrade pemahaman kita soal bencana. Jangan lengah karena bencana selalu ada di sekitar kita," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengingatkan potensi gelombang tinggi atau tsunami.

Hal ini menyikapi status aktivitas Gunung Anak Krakatau yang kini berada pada level 3 atau siaga.

Gunung yang berada di Selat Sunda itu kembali mengalami erupsi pada Minggu (24/4/2022).

"Masyarakat diminta untuk waspada terhadap potensi tsunami terutama di malam hari, karena kita tidak bisa melihat berbagai kemungkinan dari arah laut," kata Dwikorita dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal Youtube Info BMKG, Senin (25/4/2022) malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengurus Masjid Sheikh Zayed Solo Sempat Tolak Ratusan Paket Berbuka Terduga Penipuan Katering

Pengurus Masjid Sheikh Zayed Solo Sempat Tolak Ratusan Paket Berbuka Terduga Penipuan Katering

Regional
Mengenal Lebaran Mandura di Palu, Tradisi Unik untuk Mempererat Tali Persaudaraan

Mengenal Lebaran Mandura di Palu, Tradisi Unik untuk Mempererat Tali Persaudaraan

Regional
Pantai Pulisan di Sulawesi Utara: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Pulisan di Sulawesi Utara: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Ketua DPRD Kota Magelang Jawab Rumor soal Maju Pilkada 2024

Ketua DPRD Kota Magelang Jawab Rumor soal Maju Pilkada 2024

Regional
Order Fiktif Takjil Catut Nama Masjid Sheikh Zayed, Pengurus: Terduga Pelaku Ngakunya Sedekah

Order Fiktif Takjil Catut Nama Masjid Sheikh Zayed, Pengurus: Terduga Pelaku Ngakunya Sedekah

Regional
Gerombolan Bersenjata Tajam Kembali Berulah di Jalan Lingkar Salatiga

Gerombolan Bersenjata Tajam Kembali Berulah di Jalan Lingkar Salatiga

Regional
Elpiji 3 Kg di Semarang Mahal dan Langka, Pertamina Beri Penjelasan

Elpiji 3 Kg di Semarang Mahal dan Langka, Pertamina Beri Penjelasan

Regional
Suami Istri Jual Sabu-sabu di Riau

Suami Istri Jual Sabu-sabu di Riau

Regional
Katering Kirimkan 800 Porsi Buka Puasa Setiap Hari ke Masjid Sheikh Zayed Solo, Ternyata Diduga Korban Penipuan

Katering Kirimkan 800 Porsi Buka Puasa Setiap Hari ke Masjid Sheikh Zayed Solo, Ternyata Diduga Korban Penipuan

Regional
Hadiri Halalbihalal Pemprov Sumsel, Agus Fatoni: Silaturahmi Pererat Kesatuan dan Persatuan

Hadiri Halalbihalal Pemprov Sumsel, Agus Fatoni: Silaturahmi Pererat Kesatuan dan Persatuan

Regional
Ribuan Sampah Peraga Kampanye Menumpuk di Kantor Bawaslu Pangkalpinang

Ribuan Sampah Peraga Kampanye Menumpuk di Kantor Bawaslu Pangkalpinang

Regional
Polisi Tangkap Pria di Alor yang Bacok Temannya Usai Kabur 3 Hari

Polisi Tangkap Pria di Alor yang Bacok Temannya Usai Kabur 3 Hari

Regional
Seorang Pemuda di Rokan Hulu Bunuh Temannya gara-gara Buah Sawit

Seorang Pemuda di Rokan Hulu Bunuh Temannya gara-gara Buah Sawit

Regional
Dialog RI-China di Labuan Bajo NTT, Indonesia Usulkan Program Pelabuhan Karantina Kembar

Dialog RI-China di Labuan Bajo NTT, Indonesia Usulkan Program Pelabuhan Karantina Kembar

Regional
Kronologi Mobil Terbakar di Jalan Sumbawa dan Terjun ke Jurang

Kronologi Mobil Terbakar di Jalan Sumbawa dan Terjun ke Jurang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com