TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Petugas Satuan Samapta Polres Kota (Polresta) Tasikmalaya menggerebek dua rumah yang menyimpan jutaan petasan berbahaya berukuran kecil dan besar di sebuah gang Jalan Babakan Selakaso, Kota Tasikmalaya, Selasa (26/4/2022).
Jutaan petasan itu disimpan dalam ratusan karung berukuran besar yang rencananya akan dijual jelang malam takbir Lebaran.
Proses penyitaan pun berlangsung beberapa jam oleh polisi karena banyaknya karung petasan yang diangkut ke dua truk kepolisian.
Baca juga: Pengendara Motor Mudik Lebih Awal Via Gentong Tasikmalaya, Hindari Macet Saat Berlaku One Way di Tol
Proses penggerebekan dan penyitaan itu melibatkan anggota Satuan Brimob bersenjata lengkap untuk mendukung kelancaran pemblokiran Jalan Babakan Selakaso.
Prosesi pengangkutan petasan itu pun sempat membuat macet di jalan raya sekitarnya dan mengundang perhatian warga.
Kepala Satuan Samapta Polres Tasikmalaya Kota AKP Sunarto mengatakan, penggerebekan itu berawal dari adanya informasi yang didapatkan oleh salah satu anggotanya.
Baca juga: Polisi Amankan Puluhan Remaja di Tasikmalaya Hendak Tawuran, Bawa Batu, Kunci Roda, dan Botol Bekas
Pihaknya pun langsung menggerebek dan berhasil mengungkap penyimpanan jutaan petasan tersebut.
Jutaan petasan itu dimiliki oleh salah seorang warga daerah setempat bernama Cucu (49).
"Pemiliknya menyebut jutaan butir. Persisnya kami masih melakukan penghitungan. Jadi ini pemiliknya satu, barangnya ditaruh di dua lokasi berbeda tapi berdekatan," jelas Sunarto di lokasi kejadian, Selasa sore.
Ratusan karung petasan berukuran besar itu ditaruh di sejumlah kamar yang ada di rumah tersebut.
Barang bukti pun langsung disita dan langsung diproses hukum kepada pemiliknya.
"Ya, nanti diproses hukum lebih lanjut sebelum dilakukan pemusnahan. Sekarang barang bukti dan tersangkanya kami amankan dulu," kata Sunarto.
Sementara itu, Kepala Polresta Tasikmalaya AKBP Aszhari meninjau langsung penggerebekan jutaan petasan di dua rumah tersebut.
Pihaknya langsung mengimbau kepada masyarakat bahwa petasan ini sangat berbahaya, apalagi sampai dimainkan oleh anak-anak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.